URnews

Jokowi Janji Bakal Hati-hati Putuskan Kenaikan Harga Pertalite

Elya Berliana Prastiti, Selasa, 23 Agustus 2022 15.17 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jokowi Janji Bakal Hati-hati Putuskan Kenaikan Harga Pertalite
Image: Presiden Joko Widodo. (Instagram/Jokowi)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perubahan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite akan diputuskan dengan sangat hati-hati karena akan berdampak bagi masyarakat.

Skema perubahan harga Pertalite ini, kata dia, manyangkut hajat hidup banyak masyarakat, sehingga perlu diperhitungkan terlebih dahulu agar daya beli rakyat tidak menurun dan tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional. 

“Ini menyangkut hajat hidup orang banyak, jadi semuanya harus diputuskan dengan hati-hati, dikalkulasi dampaknya jangan sampai dampaknya menurunkan daya beli rakyat, menurunkan konsumsi rumah tangga,” ujar Jokowi usai menghadiri acara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (23/08/22).

Sebelum mengambil keputusan terkait rencana perubahan harga Pertalite, Jokowi telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan perhitungan secara cermat dan akurat. 

Dia juga menegaskan akan memitigasi dampak dari perubahan harga Pertalite terhadap laju inflasi nasional dan pertumbuhan ekonomi.

“Semuanya saya suruh menghitung betul hitung betul sebelum diputuskan,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyatakan bahwa pemerintah sedang menyusun skema penyesuaian harga Pertalite demi mengurangi beban subsidi dan kompensasi BBM di APBN.

Luhut menekankan bahwa keputusan akhir mengenai rencana penyesuaian harga BBM ada pada Presiden Jokowi.

“Pemerintah masih menghitung scenario penyesuaian subsidi dan kompensasi energi dengan memperhatikan dampak terhadap masyarakat,” ujar Luhut, Minggu (21/8/22).

Selain itu, Perubahan kebijakan subsidi dan kompensasi energi perlu dipertimbangkan dengan beberapa faktor di antaranya, tingkat inflasi, kondisi fiskal, dan pemulihan ekonomi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait