URnews

Jokowi Ungkap 3 Strategi Besar Indonesia Hadapi Tantangan Ekonomi Global

Annisa Tiara Jelita, Selasa, 15 November 2022 09.15 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jokowi Ungkap 3 Strategi Besar Indonesia Hadapi Tantangan Ekonomi Global
Image: Presiden Jokowi berbicara di B20 Summit, Senin (14/11/2022), di BNDCC, Bali. (Dok. Humas Setkab/Rahmat)

Bali - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan tiga strategi besar yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi krisis ekonomi global di pertemuan B20 atau B20 Summit, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Senin (14/11/2022).

"Perlu strategi besar, yang sudah sering saya sampaikan, itu secara konsisten terus dijalankan," ujar Jokowi.

Adapun, strategi yang dimaksud Jokowi di antaranya:

1. Hilirisasi Industri

Jokowi menyampaikan, pemerintah Indonesia mulai menghentikan ekspor bahan mentah sehingga mendatangkan nilai tambah, meningkatkan pendapatan negara, hingga menciptakan lapangan kerja di dalam negeri.

Ia mencontohkan, Indonesia mendorong penghentian ekspor biji nikel sekaligus mendorong penciptaan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

"Saya hanya menawarkan kepada Prime Minister Anthony Albanese, di Australia ada litium, kita punya nikel, kalau digabung itu sudah jadi baterai mobil listrik. Tapi saya minta kepada Perdana Menteri Albanese, untuk litiumnya bisa dibawa ke Indonesia saja. Kita bersama-sama melakukan hilirisasi di Indonesia," jelas Jokowi.

2. Pengembangan Ekonomi Hijau atau Green Energy

Jokowi memaparkan, Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan yang sangat besar hingga mencapai 434 ribu megawatt, baik dari hydropower, geotermal, tenaga surya, angin, hingga tidal wave.

Oleh karena itu, Jokowi mengundang para investor untuk berinvestasi dan menjalin kerja sama dalam membangun ekonomi hijau di Indonesia.

"Kami telah menyiapkan di Kalimantan Utara, 30 ribu hektar lahan untuk green industrial park, yang nantinya saya yakin akan berbondong-bondong investor datang untuk membangun produk-produk hijau dari Indonesia. Karena di dekat kawasan itu ada Sungai Kayan yang bisa memproduksi energi bersih, energi hijau, sebesar 13 ribu megawatt yaitu hydropower," terangnya.

3. Melakukan Digitalisasi

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait