Jokowi Waspadai Lonjakan COVID-19 di Cuti Bersama Oktober 2020

Jakarta - Presiden Joko Widodo waspadai adanya lonjakan kasus COVID-19 saat cuti bersama di akhir Oktober 2020 mendatang.
Hal ini dilihat dari kasus yang terjadi pada libur panjang Agustus 2020 kemarin, di mana penambahan kasus COVID-19 melonjak yang diakibatkan oleh mobilitas masyarakat yang dapat menularkan virus tersebut.
Diketahui, dari data Satuan Tugas (Satgas) COVID-19, Jawa menjadi penyumbang terbesar lonjakan kasus.
"Kita kemarin sudah memiliki pengalaman, satu setengah bulan yang lalu (Agustus) karena ada libur panjang, kasus COVID-19 mengalami lonjakan yang tinggi," ujarnya saat membuka rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/10/2020).
Untuk itu Jokowi meminta kepada jajarannya dan masyarakat untuk libur panjang dan cuti bersama ini tidak berdampak pada lonjakan COVID-19.
"Jangan sampai ada kenaikan kasus COVID-19," ungkapnya.
Sementara itu, ia menyampaikan jika penanganan kasus COVID-19 di Indonesia terbilang baik. Ia menilai dari indikator angka kesembuhan dan kasus aktif di atas rata-rata dunia. Sedangkan angka kematian di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia.
Berdasarkan data pada 18 Oktober, Jokowi menjelaskan, rata-rata kasus aktif di Indonesia 17,69 persen, lebih rendah dari pada kasus aktif dunia yang mencapai 22,4 persen.
Sedangkan dibandingkan bulan yang lalu rata-rata kematian di Indonesia juga menurun dari 3,94 persen menjadi 3,45 persen.
"Ini masih lebih tinggi dari rata-rata dunia," singkatnya.
Kemudian untuk rata-rata kesembuhan di Indonesia, yakni di angka 78,84 persen, dibandingkan dari rata-rata kesembuhan dunia yang sebesar 74,67 persen.
"Ini yang harus diperbaiki dan kita harapkan tren kasus di Indonesia akan semakin membaik," tandasnya.