URsport

Julian Nagelsmann: Muda, Beda, dan Berbahaya!

Rezki Maulana, Sabtu, 15 Agustus 2020 08.46 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Julian Nagelsmann: Muda, Beda, dan Berbahaya!
Image: Julian Nagelsmann. (Twitter @demarkersports)

Lisbon - Keberhasilan RB Leipzig melaju ke semifinal Liga Champions tak lepas dari tangan dingin Julian Nagelsmann. Pelatih muda yang punya segudang taktik berbahaya. Wow!

Leipzig pada musim keduanya di Liga Champions harus menghadapi Atletico Madrid di babak perempatfinal, Jumat (14/8/2020) dini hari WIB, menghadapi Atletico Madrid yang lebih berpengalaman.

Meski demikian, Leipzig tak gentar dan malah mampu menekan Atletico sedari menit awal. Setelah berimbang tanpa gol di babak pertama, Leipzig lantas unggul 1-0 lewat sundulan Dani Olmo di menit ke-49.

Atletico menyamakan skor lewat penalti Joao Felix pada menit ke-71 menyusul pelanggaran kepada pemain Portugal itu. Laga akhirnya dimenangi Leipzig pada menit ke-89 lewat gol Tyler Adams.

Leipzig menang 2-1 dan berhasil lolos ke semifinal Liga Champions untuk pertama kalinya sejak berdiri 11 tahun lalu! Ya, Leipzig memang sudah hebat sejak ditangani Ralph Hussenhuetl dan kemudian Ralf Rangnick.

Tapi, Nagelsmann yang datang musim panas lalu menyempurnakan permainan Leipzig lewat gaya menyerang 4-2-2-2 kegemarannya. Nagelsmann mencatatkan diri sebagai pelatih termuda di semifinal Liga Champions, ya umurnya baru 33 tahun!

Pria itu lahir 23 Juli ketika lawannya dari Atletico Madrid, Diego Simeone, memulai karier profesionalnya bersama Velez Sarsfield pada tahun 1987. Lebih gilanya adalah Nagelsmann baru memulai karier kepelatihannya kurang dari lima tahun lalu saat menanani Hoffenheim U-19.

Setelah itu, Nagelsmann ditunjuk menjadi pelatih tim senior Hoffenheim pada 2016. Saat itu Nagelsmann baru saja menyudahi kuliahnya di Sports Science setelah empat semester mengambil administrasi bisnis.

Bahkan Nagelsmann tak pernah bermain sekalipun di level profesional karena mendapat cedera lutut kronis saat berkarier di tim 1860 Munich U-19. Namanya menjulang bersama Hoffenheim lewat sepakbola menyerangnya dan bahkan membawa klub itu finis empat besar di akhir musim 2016/2017.

Nagelsmann lantas meninggalkan Hoffenheim akhir musim 2018/2019 sebelum pindah ke Leipzig. Kini pelatih 33 tahun itu bersiap menorehkan sejarah baru lagi jika berhasil melajukan Leipzig ke final Liga Champions.

Namun, Nagelsmann harus bisa menaklukkan Thomas Tuchel dan Paris Saint-Germain di semifinal tengah pekan depan.

Saya tidak ingin bicara soal titel sama sekali. Tapi tentu saja kami ingin mencapai final," tutur Nagelsmann seperti dikutip Sportskeeda.

"Saya rasa hal seperti itu wajar saja. Jika kami bisa mencapai babak itu, kami baru bisa bicara soal yang lain," lanjut Nagelsmann.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait