URnews

Jumlah Kasus COVID-19 Terus Meningkat, Akankah Magetan Terapkan PSBB?

Nivita Saldyni, Minggu, 26 April 2020 11.32 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jumlah Kasus COVID-19 Terus Meningkat, Akankah Magetan Terapkan PSBB?
Image: Akses masuk Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur ditutup sejak Selasa (21/4/2020)/ Antara.  

Magetan - Jumlah kasus positif COVID-19 di Magetan telah mencapai 30 orang dengan 16 orang di antaranya merupakan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah di Desa Temboro. Lalu, akankah Magetan melakukan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyusul Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Gresik?

"Untuk penerapan PSBB di Magetan, kami akan berkonsultasi ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk membahas perlu tidaknya," kata Bupati Magetan Suprawoto di Magetan dalam keterangan persnya, Sabtu (25/4/2020).

Menurutnya, penerapan PSBB tak bisa diputuskan sendiri. Butuh konsultasi kepada Gubernur Jatim mengingat ada kewajiban dan risiko yang harus dipertimbangkan selama penerapan PSBB. Lewat konsultasi ini pula akan diketahui seberapa jauh kebutuhan PSBB, apakah perlu diterapkan di skala kabupaten, atau hanya kecamatan bahkan desa. 

Sementara itu, saat ini pihaknya telah melakukan karantina wilayah dan menutup jalur masuk ke Desa Temboro yang menjadi episentrum pasien positif COVID-19 di Magetan, sejak Selasa (21/4/2020) lalu.

"Orang yang boleh keluar dan masuk ke Temboro hanya yang memiliki kartu identitas khusus. Mereka di antaranya adalah petugas medis, perwakilan TNI/Polri, dan juga pedagang atau pihak lain yang bertugas menyuplai stok pangan," jelasnya.

Selain menutup akses masuk ke Desa Temboro, Pemkab juga menerapkan kawasan Temboro sebagai kawasan physical distancing. Bahkan Ponpes Al-Fatah juga tak luput dikarantina.

Dengan adanya 16 kasus baru per Sabtu (25/4/2020) itu, maka kini terdapat 30 orang positif COVID-19 di Magetan. Sebanyak 20 orang yang masih dalam perawatan, yaitu satu dirawat di RSUD dr Soedono Madiun, tiga dirawat di RSUD dr Sayidiman Magetan, dan 16 dirawat di Ponpes Temboro.

Sementara itu satu orang telah pulang kampung ke Kalimantan Barat, delapan orang dinyatakan sembuh, dan satu orang meninggal dunia.



Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait