URnews

Kakek Muslim di Minahasa Hibahkan Tanah untuk Gereja

Shelly Lisdya, Minggu, 5 Desember 2021 11.56 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kakek Muslim di Minahasa Hibahkan Tanah untuk Gereja
Image: Robo Lahma nenghibahkan tanahnya untuk Gereja GMIM Efrata Rap-Rap, Minahasa Selatan. (Facebook Willy Pufihang Sendow)

Jakarta - Seorang kakek muslim bernama Robo Lahma (71) menggegerkan jagat maya karena kisahnya yang menghibahkan tanah pribadi miliknya untuk Gereja GMIM Efrata Rap-Rap, Minahasa Selatan.

Kisah Robo Lahma atau lebih dikenal dengan nama Pa Ade Robo ini dibagikan Pendeta Welly Pudihang di akun Facebook pribadinya.

"Nama lengkapnya Robo Lahma. Di desa Arakan dan Desa Rap-Rap lebih familiar dikenal dengan nama Pa Ade Robo. Dari bahasa tubuhnya terpancar kerendahan hati. Sepenggal kalimat yang dia sampaikan sangat menyentuh hati saya. Pendeta, napa kita so tanda tangan surat hibah kita pe tanah for Gereja Basar (Pendeta, ini saya sudah tanda tangan surat hibah tanah saya untuk Gereja Basar). Orang Muslim di Arakan menyebut GMIM Efrata Rap-Rap adalah Gereja Basar," tulis Pendeta Welly dikutip Urbanasia, Minggu (5/12/2021).

Willy menyebut, Pa Ade Robo telah mengajarkan menjadi manusia yang sesungguhnya. Kerendahan hatinya membuktikan dia sangat mencintai sesama manusia.

1638679909-1638678885535.jpgSumber: Robo Lahma nenghibahkan tanahnya untuk Gereja GMIM Efrata Rap-Rap, Minahasa Selatan. (Facebook Willy Pufihang Sendow)

"Pa Ade Robo seorang Muslim taat. Namun di balik ketaatannya, dia sangat mengenal ajaran Kristus. Kasihilah sesamamu manusia. Maklum Pa Ade Robo hidup di lingkaran keluarga Kristiani," kata Welly.

Willy mengaku sangat bersyukur atas perjuangan panjang dan melelahkan ini. Hingga akhirnya tanah Gedung Gereja GMIM Efrata Rap-Rap telah diserahkan Ade Robo kepadanya di hadapan Wakil Bupati Minahasa Selatan Petra Rembang. 

Penyerahan tersebut dilakukan saat GMIM wilayah Semenanjung Tatapaan merayakan perayaan menyambut Natal 2021.

"Seorang Muslim rela menghibahkan tanahnya untuk GMIM. Bagaimana dengan kita sebagai warga GMIM. Apa yang di rumah bawa di gereja, bukan apa yang di gereja bawa di rumah," tutupnya.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait