Kapal Cina dan AS Terdeteksi di Laut Natuna, Ini Sikap TNI AL

Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) meningkatkan patroli di sekitar kepulauan Natuna setelah kapal-kapal Cina dan Amerika Serikat (AS) terdeteksi di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Hal ini disampaikan Panglima Komando Armada I, Arsyad Abdullah, Kamis (16/9/2021).

Arsyad menyampaikan terdapat lima kapal angkatan laut, dibantu oleh patroli udara, telah dikerahkan di Laut Natuna Utara untuk mengamankan daerah tersebut.

“Posisi TNI AL di Laut Natuna Utara sangat tegas dalam melindungi kepentingan nasional di wilayah yuridis Indonesia sesuai dengan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi sehingga tidak ada toleransi terhadap setiap pelanggaran di Laut Natuna Utara,” kata Arsyad, melansir Reuters, Jumat (17/9/2021).

Sejak tahun 2017, Indonesia mengganti nama bagian utara zona ekonomi eksklusifnya di Laut Cina Selatan menjadi Laut Natuna Utara, sebagai bagian dari upaya melawan ambisi teritorial maritim Cina.

Arsyad menambahkan bahwa kapal angkatan laut AS dan Cina telah terdeteksi baru-baru ini. Meskipun tidak mengganggu, kapal-kapar mereka masih berada di perairan internasional.

Kebuntuan selama berminggu-minggu di Natuna terjadi juga pada awal Januari 2020. Saat sebuah kapal penjaga pantai Cina dan kapal penangkap ikan yang menyertainya memasuki Laut Natuna utara. Hal ini mendorong Indonesia mengirim jet tempur dan memobilisasi nelayannya.

Sebagai informasi, Cina tidak mengklaim pulau-pulau di Natuna, tetapi mengklaim memiliki hak menangkap ikan di dekatnya. Klaim tersebut menjadi sengketa bagi beberapa negara Asia Tenggara dan tidak diakui secara internasional.