URnews

Kasus Corona di Luar Jawa Naik, Permintaan Oksigen dan Obat Meningkat

Kintan Lestari, Selasa, 27 Juli 2021 16.04 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kasus Corona di Luar Jawa Naik, Permintaan Oksigen dan Obat Meningkat
Image: ilustrasi tabung oksigen di rumah sakit (UNICEF)

Jakarta - Kasus COVID-19 di Jakarta dan sejumlah daerah di Jawa beberapa hari ini menurun jumlahnya.

Ketua Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Moh. Adib Khumaidi menyampaikan kalau Bed Occupancy Rate (BOR) di Jakarta, Semarang, Kudus, Pati, dan Rembang menurun.

"Turunnya kasus bukan hanya di Jakarta. Kami dapat laporan turunnya kasus ini juga ada di wilayah Semarang, Kudus, Pati, Rembang turun. Di Semarang bahkan disebutkan BOR-nya yang kemarin 92 persen sekarang 66 persen. Jakarta BOR-nya memang 76 persen turun dengan ICU yang turun 85 persen BOR-nya," kata Adib dalam konferensi pers yang digelar IDI, Selasa (27/7/2021). 

Sayangnya daerah luar Jawa yang dilaporkan mengalami peningkatan kasus, seperti Yogyakarta, Solo, sampai Kalimantan Selatan.

"Kami dapat laporan juga di Bekasi, kemudian di Tangerang juga mengalami penurunan. Tapi masih ada juga yang meningkat, Yogya, Solo, bahkan sekarang sudah melangkah pada peningkatan kasus di luar Jawa, seperti Jambi, Palembang, Kalimantan Selatan, Kendari. Itu sekarang dilaporkan sudah ada peningkatan kasus," lanjutnya.

Adib Khumaidi menyatakan angka kenaikan kasus bisa diketahui dari meningkatnya kebutuhan oksigen.

"Salah satu indikator yang bisa kita lihat adalah pada saat di dalam satu wilayah itu sudah mulai ada permasalahan oksigen. Kalau ada peningkatan kebutuhan oksigen, supply dan demand, berarti demand-nya tinggi, pasiennya banyak. Dan ternyata benar, di daerah Kalimantan Selatan ada kenaikan kasus," pungkasnya. 

Berkaitan dengan kenaikan kasus di daerah luar Jawa, Adib menyebut sudah dikomunikasikan dengan Kementerian Kesehatan masalah permintaan oksigen dan obat.

"Dari situ kita melihat bahwa sekarang ini sudah mulai meluas di luar Jawa. Antisipasi yang harus kita lakukan, dan kita sudah punya sistem sebenarnya. Kami selalu berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan masalah oksigen dan obat. Seharusnya ini bisa menjadi satu sistem yang sudah terbangun untuk kemudian dikonversikan untuk menyelesaikan masalah-masalah di luar Jawa tadi," ujar Adib. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait