URnews

Kasus Corona Melonjak, Thailand Bangun Rumah Sakit di Bandara

Alwin Jalliyani, Kamis, 29 Juli 2021 12.57 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kasus Corona Melonjak, Thailand Bangun Rumah Sakit di Bandara
Image: Ilustrasi bandara. (Pixabay/Viarami)

Bangkok - Relawan Thailand mengubah gudang kargo di Bandara Don Mueang Bangkok menjadi rumah sakit lapangan dengan kapasitas 1.800 tempat tidur untuk pasien COVID-19 pada Rabu (28/7/2021). 

Rumah sakit tersebut akan menerima pasien dengan gejala ringan untuk membantu menangani peningkatan kasus COVID-19 di Thailand. 

Thailand melaporkan rekor harian dengan 16.533 kasus, ditambah 133 kematian pada hari Rabu (28/7/2021). Dengan begitu, total akumulasi kasus menjadi 543.361 dan 4.397 kematian akibat COVID-19.

"Ini adalah rumah sakit lapangan tingkat 1+, di mana dapat menerima sejumlah besar pasien, yang memiliki gejala yang tidak terlalu parah," kata Direktur Rumah Sakit Mongkuwattana, Rienthong Nanna, mengutip dari Reuters, Kamis (29/7/2021).

Semakin meningkatnya jumlah kasus infeksi harian, maka lebih banyak rumah sakit lapangan yang akan dibutuhkan, tambahnya.

“Tetapi jika kondisi pasien memburuk, mereka akan dipindahkan ke rumah sakit lapangan kami yang lain yaitu Rumah Sakit Lapangan Pitak Rachan,” sambung Rienthong.

Rienthong dan para sukarelawan mengadakan upacara kecil dalam rangka ulang tahun ke-69 Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn untuk mengenalkan rumah sakit lapangan ketiga mereka yang diberi nama ‘Tai Rom Prabaramee’, yang berarti ‘di bawah kemuliaan Yang Mulia’.

Ia menambahkan bahwa rumah sakit lapangan tersebut belum bisa beroperasi karena masih memerlukan persiapan tambahan.

Lonjakan kasus COVID-19 menuai kritik publik terhadap pemerintah mengenai sistem kesehatan dan keterlambatan laju vaksinasi.

Pemerintah Thailand menargetkan 50 juta warganya telah divaksinasi pada akhir tahun. Namun, sejauh ini baru 5,6% penduduknya yang telah vaksinasi lengkap, sementara 19,2% lainnya telah menerima dosis pertama.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait