URnews

Kasus COVID-19 di Jakarta Tinggi, Anies Segera Terapkan PSBB Total

Healza Kurnia H, Rabu, 9 September 2020 20.21 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kasus COVID-19 di Jakarta Tinggi, Anies Segera Terapkan PSBB Total
Image: Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat memaparkan PSBB Transisi pada Kamis siang (4/6/2020). (ANTARA)

Jakarta - Jika melihat data yang disampaikan Satgas COVID-19 Pemprov DKI Jakarta dalam beberapa hari terakhir, jumlah kasus positif COVID-19 mencatatkan rekor penambahan tertinggi.

Bahkan, Jakarta kembali menjadi provinsi yang memiliki jumlah kumulatif kasus positif COVID-19 terbanyak dengan 48.393 orang, guys.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 36.383 orang dinyatakan sembuh dan 1.317 orang meninggal dunia.

Sampai kemarin Selasa (8/9/2020), Jakarta memiliki kasus aktif atau pasien positif Covid-19 yang dirawat dan isolasi sebanyak 11.030 orang.

 

Sementara itu, jumlah orang yang dites dengan metode PCR dalam satu pekan terakhir sebanyak 55.424 orang atau telah berada di atas target WHO untuk Jakarta minimun melakukan tes 10.645 orang per pekan.

Sedangkan persentase kasus positif COVID-19 dalam sepekan terakhir sebesar 13,2 persen. Jika dilihat, kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta mayoritas berasal dari klaster perkantoran.

Hal ini tak terlepas dengan kebijakan pelonggaran aktivitas masyarakat yang diambil Anies dalam PSBB transisi fase satu.

Peningkatan kasus positif juga tak terlepas dari jumlah tes yang telah dilakukan Pemprov DKI sehingga menyebabkan Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah tes COVID-19 terbanyak dibandingkan provinsi lain.

Melihat hal ini, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan harus menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali sebagai langkah rem darurat terkait penanggulangan pandemi virus corona (Covid-19).

"Dalam rapat tadi sore disimpulkan: Kita akan menarik rem darurat kita terpaksa kembali menerapkan pembatasan berskala besar seperti masa awal pandemi. Bukan PSBB transisi, tapi PSBB sebagai mana masa dulu. Ini rem darurat yang kita tarik," ujar Anies dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Rabu (9/9/2020).

"Maka, dengan melihat kedaruratan ini tidak banyak pilihan Jakarta menarik rem darurat sesegera mungkin," tegasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait