URnews

Kasus COVID-19 Melonjak, Korea Selatan Serukan Pekerja WFH

Kintan Lestari, Kamis, 27 Agustus 2020 16.44 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kasus COVID-19 Melonjak, Korea Selatan Serukan Pekerja WFH
Image: Instagram @visit.southkorea

Seoul - Kasus COVID-19 di Korea Selatan kembali naik. Dan itu merupakan jumlah infeksi harian paling banyak sejak bulan Maret.

Mengutip Reuters, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) hari ini (27/8/2020) melaporkan ada 441 kasus baru COVID-19.

Kenaikan kasus COVID-19 pun membuat pemerintah Korea Selatan langsung menyerukan pebisnis untuk menyuruh karyawannya bekerja dari rumah (WFH). 

Pihak berwenang memperingatkan tentang adanya klaster baru di tempat kerja yang padat penduduk, selain dari klaster gereja dan demo.

“Harap lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap faktor risiko di tempat kerja, di mana lingkungan kerja sangat rentan terhadap infeksi, seperti pusat panggilan dan gudang logistik,” kata Menteri Kesehatan, Park Neung Hoo.

"Untuk mengurangi transmisi di tempat kerja, harap kurangi jumlah staf melalui jam kerja yang fleksibel, kerja dari rumah, dan jam kerja yang tidak teratur," lanjutnya.

Dilaporkan setidaknya 100 kasus berkaitan dengan pusat logistik yang dijalankan oleh raksasa e-commerce Coupang Corp pada bulan Juni.

Park mengatakan setidaknya 80% infeksi selama seminggu terakhir berasal dari daerah metropolitan Seoul yang padat penduduk dan banyak yang terkait dengan gereja dan rapat umum politik.

Dengan menambah jumlah kasus terbaru, total infeksi virus corona di Korea Selatan menjadi 18.706 dan korban meninggal sebanyak 313. KCDC menyatakan sebanyak 933 infeksi telah dilacak ke wabah gereja.

Otoritas kesehatan sementara itu telah mengirim daftar setidaknya 51.000 orang, yang telah dikategorikan terkait dengan unjuk rasa pada 15 Agustus, kepada pemerintah daerah.

Lonjakan kasus virus corona di Korea Selatan terjadi lantaran pemerintah mendorong reformasi perawatan kesehatan, yang memicu penentangan dari dokter, yang memicu pemogokan.

Otoritas kesehatan sekarang kemungkinan besar akan memberlakukan tingkat jarak sosial tertinggi, di antaranya sekolah dan bisnis akan didesak tutup.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait