URstyle

Kasus COVID-19 Naik Lagi, IDI Ingatkan Ancaman Subvarian XBB dan XBC

Fitri Nursaniyah, Kamis, 3 November 2022 18.53 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kasus COVID-19 Naik Lagi, IDI Ingatkan Ancaman Subvarian XBB dan XBC
Image: Ilustrasi COVID-19 (Freepik/kjparketer)

Jakarta - Terpantau sepekan terakhir Indonesia mengalami tren peningkatan kasus COVID-19. Tercatat pada hari ini, Kamis (3/11/2022) ada penambahan 4.951 kasus COVID-19 dengan total 6.507.610.

Angka tersebut menjadi catatan harian kasus COVID-19 tertinggi di Indonesia sejak akhir Agustus.

Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) memberi peringatan dini terhadap ancaman subvarian Omicron XBB dan XBC di Indonesia.

"Hati-hati risiko menderita COVID-19 dengan XBB ini lebih tinggi dibandingkan orang yang pernah kena COVID-19. Jadi yang diserang justru orang yang tidak pernah kena COVID-19," ucap Ketua Satgas COVID-19 PB IDI Erlina Burhan via Zoom, Kamis (3/11/2022).

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian XBB sudah mewabah di 26 negara per 17 Oktober 2022, di antaranya di Australia, India, Amerika Serikat (AS), Denmark, Bangladesh, dan Jepang.

XBB adalah sub varian yang dominan mewabah di Singapura. Pada Oktober 2022, kasus varian ini mencapai 54 persen di sana. Varian ini pertama kali ditemukan di India.

Sementara varian XBC, ditemukan pertama kali di Inggris yang merupakan keturunan mutasi Delta serta Omicron BA.2 dan BA.2.75. Varian ini tengah menyebar pesat di Filipina dengan kasus mencapai 193.

Berkaca pada kasus XBB di Singapura, banyak orang Indonesia yang keluar-masuk Singapura hingga membawa virus tersebut ke Tanah Air. Hal serupa dikhawatirkan terjadi dengan XBC, mengingat Filipina juga berdekatan dengan Indonesia.

"Varian ini sedang menyebar di negara tetangga yakni Filipina. Kita tahu waktu XBB menyebar di Singapura pada Maret 2022 dan warga Indonesia banyak bepergian ke Singapura, maka pada awal Oktober ditemukan kasus XBB di Indonesia," ucapnya.

PB IDI menyebut bahwa obat-obatan perawatan pasien COVID-19 untuk subvarian terbaru masih tersedia dan efektif digunakan, namun tetap pihaknya menganjurkan percepatan vaksin booster.

"PB IDI menganjurkan agar vaksinasi dosis penguat harus dipercepat," kata Erlina.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait