URnews

Kasus COVID-19 Terus Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada

Alfian Muntahanatul Ulya, Jumat, 29 Juli 2022 20.13 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kasus COVID-19 Terus Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada
Image: Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito. (Foto: Dok BPMI)

Jakarta - Pandemi COVID-19 masih belum berakhir. Terbukti jumlah kasus masih terus meningkat sejak beberapa waktu terakhir yang bahkan tembus hingga 6.000 kasus dalam satu hari.

Untuk itu, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap peningkatan kembali kasus COVID-19.

"Jumlah kasus COVID-19 terus mencetak rekor baru dalam beberapa pekan terakhir, setelah lama tak mengalami kenaikan. Terakhir kasus di Indonesia mencapai angka di atas 6.000 terjadi pada Maret 2022," ujar Wiku, Jumat (29/7/2022).

Wiku menambahkan, peningkatan kasus COVID-19 ini terjadi secara konsisten sejak awal bulan Juni. Mulai dari 1.000 kasus, naik menjadi 2.000 kasus pada awal Juli, lalu meningkat tiga kali lipat dalam waktu satu bulan menjadi 6.000 kasus.

"Kasus aktif meningkat pula, sudah lama kita tidak punya kasus aktif sebanyak 46.000 kasus, terakhir terjadi pada April dan sekarang terulang," katanya.

Angka kematian akibat COVID-19 juga meningkat dalam tiga hari terakhir. Bahkan, kata Wiku, jumlah kematian akibat COVID-19 selalu di atas sepuluh kasus kematian setiap harinya.

Tak hanya itu, angka positifity rate di Indonesia kini sudah ada di posisi 6 persen. Menurut Wiku, angka tersebut sudah di atas standar WHO yaitu 5 persen.

"Artinya penularan masih ada dan terjadi di masyarakat dengan pola penambahan kasus berlipat. Untuk itu masyarakat harus waspada terhadap penularan yang kembali meningkat," jelas Wiku.

Tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupation Rate (BOR) masih stabil, di bawah 15 persen di seluruh provinsi. Peningkatan BOR tertinggi terjadi di Bali, Jakarta, Kalimantan Selatan, Banten, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Gejala subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 saat ini memang ringan atau bahkan tidak ada gejala, namun keadaan tersebut bisa saja berbeda ketika menular pada kelompok rentan seperti lansia.

"Tidak lelah saya ingatkan bahwa meski saat ini BOR masih terkendali, namun kita tidak hanya wajib melindungi diri sendiri, namun juga orang lain terutama kelompok rentan," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait