URnews

Kasus COVID-19 Varian 'India' Delta Sudah Tersebar di 9 Provinsi Indonesia

Eronika Dwi, Rabu, 23 Juni 2021 13.54 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kasus COVID-19 Varian 'India' Delta Sudah Tersebar di 9 Provinsi Indonesia
Image: Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

Jakarta - Setelah Jawa Tengah, varian COVID-19 baru, Varian Delta atau B.1617.2 kini sudah menyebar di delapan provinsi lain di Indonesia. Sehingga total menjadi sembilan provinsi.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), sembilan provinsi tersebut, yaitu Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Gorontalo, dan Banten.

Dengan rincian sebagai berikut:

1. Jawa Tengah: 80 kasus
2. DKI Jakarta : 75 kasus
3. Jawa Timur: 10 kasus
4. Sumatera Selatan: 3 kasus
5. Kalimantan Tengah: 3 kasus
6. Kalimantan Timur: 3 kasus
7. Banten: 2 kasus
8. Jawa Barat: 1 kasus
9. Gorontalo: 1 kasus

Varian Delta India pertama kali ditemukan di Kabupaten Cilacap. Varian itu ditemukan dari 13 anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Filipina yang melakukan bongkar muat di Dermaga Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap.

Hal tersebut terungkap saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melantik Bupati/Wakil Bupati Demak Estianah-Ali Maksum dan Bupati/Wakil Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto, pada 24 Mei 2021 lalu.

Ganjar mengatakan, 13 ABK tersebut terkonfirmasi positif COVID-19 Varian Delta dari hasil tes Whole Genome Sequencing (WGS).

Varian Delta masuk dalam kategori Variant of Concern (VoC) yang perlu kita waspadai bersama.

Sebab, VoC berarti sangat menular dan berpotensi menyebabkan peningkatan rawat inap, lebih banyak tekanan pada sumber daya perawatan kesehatan dan akhirnya, lebih banyak kematian.

Dilansir dari berbagai sumber, gejala Varian Delta disebut lebih parah daripada varian aslinya. Namun, sebagian peneliti lain menyebut masih dibutuhkan lebih banyak penelitian klinis mengenai Varian Delta.

"Kami masih membutuhkan lebih banyak penelitian ilmiah untuk menganalisis apakah presentasi klinis yang lebih baru ini terkait dengan B.1.617 atau tidak," kata seorang dokter penyakit menular India, Abdul Ghafur, kepada Bloomberg, dikutip Rabu (23/6/2021).

Memiliki Tiga Turunan

Selain B.1.617.2, ada tiga turunan B.1.617 yang diketahui hingga saat ini, yaitu B.1.617.1 dan B.1.617.3. Adapun ketiganya punya karakteristik mutasi yang berbeda yaitu L452R, P681R, dan E484Q.

Kombinasi tiga mutasi ini dalam satu varian ini sangat diwaspadai guys. Sebab, ketiganya dianggap mampu membuat virus makin pintar dalam menghindari kemampuan antibodi manusia, bahkan bisa membuat virus seperti COVID-19 lebih mudah menular.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait