URtrending

Kata Bens Leo soal Heboh Lagu ‘Keke Bukan Boneka’ Dihapus YouTube

Eronika Dwi, Jumat, 5 Juni 2020 13.03 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kata Bens Leo soal Heboh Lagu ‘Keke Bukan Boneka’ Dihapus YouTube
Image: istimewa

Jakarta - Video klip lagu Rahmawati 'Kekeyi' Putri Cantikka 'Keke Bukan Boneka' yang sudah ditonton lebih dari 16 juta dan sempat menjadi trending nomer satu di YouTube Indonesia kini ditakedown.

Video tersebut dihapus karena menyangkut copyright atau hak cipta lagu 'Aku Bukan Boneka’ yang dinyanyikan Rinni Wulandari.

Banyak yang menuding Rinni Wulandari dan Novi Umar (pencipta lagu), dan Sony Music Indonesia sebagai label dari lagu 'Aku Bukan Boneka' menjadi pihak di balik dihapusnya video klip lagu 'Keke Bukan Boneka'.

Namun, menurut pengamat musik Bens Leo, di-takedown atau dihapusnya video klip 'Keke Bukan Boneka' itu bukan dari permintaan Rinni, Novi, atau Sony Music. Melainkan dari pihak YouTube tu sendiri.

Menurut Bens Leo, jika itu permintaan dari pihak yang berkaitan dengan lagu 'Aku Bukan Boneka', maka YouTube pasti mengumumkan bahwa mereka diminta pihak lagu 'Aku Bukan Boneka' melalui pengacara untuk ditakedown.

"Kalo sampai ditakedown tapi tidak ada pengumuman seperti itu maka itu adalah sikap dari YouTube itu sendiri," kata Bens Leo saat dihubungi Urbanasia, Jumat (5/6/2020).

Menurutnya, hal itu dilakukan Youtube karena mengingat semakin panasnya isu mengenai kemiripan lagu 'Aku Bukan Boneka' dengan 'Keke Bukan Boneka'. Dari situ, YouTube menginginkan agar peristiwa ini cepat selasai.

"Jadi jangan sampai ini kaya bola liar, makin naik makin tidak terselesaikan. Nantinya akan menyisakan pertanyaan 'YouTube kok bisa sih ngebiarin kasus hak cipta seperti ini'," tuturnya.

Menurutnya, kalo memang ini permintaan dari pihak terkait lagu 'Aku Bukan Boneka', YouTube tidak akan langsung melakukan takedown.

Biasanya yang dilakukan adalah pihak pencipta lagu 'Aku Bukan Boneka' dan pihak terkait lainnya melakukan somasi kepada pembajak atau mereka yang lagunya mirip.

Setelah itu, Youtube akan menyurati atau email kepada para pihak untuk berdamai, namun lagunya tetap jalan terus. Hanya saja YouTube tidak memberikan bayaran terlebih dulu kepada pembajak.

"Sewaktu kasus dua lagu ini mulai ada dipemberitaan itu dibiarkan saja sama YouTube sampai dilakukan somasi dari pencipta aslinya, udah disomasi baru dihentikan. Ini kan belum sampai somasi nih. Biasanya takedown itu adalah tindakan terakhir," jelasnya. 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait