URnews

KBRI Swiss: Pencarian Anak Ridwan Kamil Jadi Prioritas Tim SAR Bern

Itha Prabandhani, Sabtu, 28 Mei 2022 16.06 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
KBRI Swiss: Pencarian Anak Ridwan Kamil Jadi Prioritas Tim SAR Bern
Image: Dubes Indonesia untuk Swiss, Muliaman Darmansyah Hadad dalam keterangan pers yang dilangsungkan secara daring, Sabtu (28/5/2022) (tangkapan layar)

Swiss - Memasuki hari ketiga pencarian, Dubes Indonesia untuk Swiss, Muliaman Darmansyah Hadad mengungkapkan pihaknya beserta aparat kepolisian Swiss terus berkoordinasi dalam upaya pencarian anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril. Muliaman menegaskan, upaya pencarian Eril adalah prioritas dari Tim SAR Bern saat ini.

Hingga saat ini, tim SAR masih akan melanjutkan pencarian dengan menggunakan perahu, drone, menyisir tepian sungai, serta melakukan penyelaman. Namun demikian, Muliaman menyebutkan adanya sejumlah kendala alam yang menghambat proses pencarian.

“Untuk proses penyelaman, akan disesuaikan dengan situasi. Sebab kalau airnya keruh karena bekas hujan atau bekas salju, karena sungai Aare ini airnya datang dari salju yang meleleh, sehingga relatif dingin suhunya. Kemudian biasanya salju yang meleleh itu ada kristal-kristal putih yang membuat warna air menjadi keruh, sehingga menyulitkan penyelaman,” papar Muliawan.

Dalam keterangan pers yang dilangsungkan secara daring, Sabtu (28/5/2022), Muliaman pun menyampaikan kronologi hilangnya Eril.

“Pada hari Kamis, tanggal 26 Mei 2022, pada sekitar pukul 11.24 waktu Swiss, KBRI Bern menerima laporan hilangnya seorang warga negara Indonesia bernama Emmeril Kahn Mumtadz, saat berenang di Sungai Aaree,” ucap Muliaman.

Kejadian nahas tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 09.40 waktu Swiss atau pukul 14.40 WIB. Setelah kejadian, Muliaman mengungkapkan, pihak kepolisian segera membentuk tim SAR dan dengan cepat melakukan tindakan pencarian darurat di sekitar kejadian.

Pihak kepolisian menyampaikan, mereka telah membentuk tim SAR yang berjumlah sekitar 20 orang, terdiri dari unsur polisi sungai, polisi medis, dan pemadam kebakaran. Petugas langsung menyisir area potensial di sepanjang Sungai Aaree.

“Sesudah laporan diterima, tim SAR melakukan pemindaian menggunakan drone dengan sensor yang mendeteksi panas tubuh. Pada saat itu, suhu air diperkirakan sekitar 16 derajat Celcius dengan arus yang cukup kuat. Setelah 15 menit, metode pencarian dialihkan menggunakan perahu dan kendaraan untuk menyisir area tepian sungai,” ucap Muliaman.

Selama proses pencarian, pihak KBRI terus mendampingi keluarga dan menyusuri sungai sampai titik awal Eril berenang dengan harapan akan menemukan tanda-tanda yang dapat membantu proses pencarian. Sayangnya, hingga Kamis sore, proses pencarian yang dilakukan tim SAR belum sesuai dengan yang diharapkan.

Lebih lanjut, pada hari Jumat, tim SAR kembali mengerahkan sekitar 20 personel dari unsur polisi dan polisi medis dan mencakup area sekitar 17 km di sepanjang sungai. Metode pencarian yang dilakukan menggunakan perahu dan disesuaikan dengan situasi setempat.

“Di akhir pencarian hari kedua, tim SAR menegaskan bahwa upaya pencarian Eril merupakan prioritas mereka saat ini, dengan menggunakan berbagai macam metode yang tersedia,” tandas Muliaman.

Sementara itu, pihak kepolisian Swiss akan terus berkoordinasi dengan KBRI terkait perkembangan proses pencarian. KBRI bersama Direktorat Perlindungan WNI dan Kemenlu, terus memonitor perkembangan situasi dan mendiskusikan upaya-upaya yang bisa dilakukan dalam mendukung proses pencarian.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait