URnews

Kecanduan Gadget dan Game, Ratusan Anak Dirawat di RS Jiwa Cisarua

Nivita Saldyni, Kamis, 18 Maret 2021 10.32 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kecanduan Gadget dan Game, Ratusan Anak Dirawat di RS Jiwa Cisarua
Image: Wakil Gubernur, Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menemui pasien anak yang kecanduan gadget, Selasa (16/3/2021). (Dok. RSJ Cisarua)

Bandung - Ratusan anak dan remaja menjadi pasien rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat karena kecanduan game. Mereka adalah anak-anak usia 11 - 15 tahun mengalami masalah kejiwaan dan terdampak adiksi games.

Fakta tersebut terungkap saat Wakil Gubernur, Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum melakukan kunjungan ke RSJ Cisarua, Selasa (16/3/2021) lalu. Menurutnya, kecanduan gadget pada anak di Jabar kian hari kian memprihatinkan. Apalagi pasien anak kecanduan gadget yang berobat jalan di RSJ Cisarua tercatat sekitar 200 anak. 

Direktur Utama RSJ Cisarua, Elly Marliyani menjelaskan tidak terkontrolnya penggunaan gadget bisa mengakibatkan terjadinya gangguan kejiwaan pada anak. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pasien anak yang mendapatkan perawatan di Klinik Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJ Provinsi Jawa Barat.

"Jumlah pasien rawat jalan pada Klinik Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja (Keswara) RSJ Provinsi Jawa Barat tahun 2020 ada 104 pasien yang mengalami masalah kejiwaan dan terdampak adiksi games. Sedangkan pasien murni adiksi games sebanyak 8 orang," kata Elly.

Bahkan pada Januari - Februari 2021, pihaknya mencatat sudah ada 14 pasien yang mengalami masalah kejiwaan dan terdampak adiksi games. Sementara pasien yang murni mengalami adiksi games ada lima orang.

"Saat ini tidak ada pasien rawat inap Keswara dengan murni adiksi games” imbuh Elly.

Kecanduan Gadget pada Anak di Jabar Jadi Perhatian Pemprov

Menanggapi hal tersebut, Uu menilai ini telah menjadi masalah yang serius dan perlu dicegah sejak dini. Saat berinteraksi dengan anak-anak pecandu gadget pun, Uu berpesan agar penggunaan gadget perlu dibatasi dan diawasi ketat oleh orang tua.

“Penting diketahui orang tua bahwa penggunaan gawai lebih dari enam jam per hari berbahaya bagi mental dan psikis anak,” kata Uu dikutip dari keterangan resminya, Kamis (18/3/2021).

Uu pun mengungkapkan ada beberapa faktor yang menyebabkan anak kecanduan gadget, terutama game online dan platform media sosial.

“Dia awalnya punya gangguan dengan stres, banyak mengurung diri, tidak punya teman kemudian dia pegang handphone, maka terjadilah adiksi. Atau bisa saja anak awalnya tidak punya gangguan stres tapi karena tidak ada kegiatan bersama orang tua dan anak, maka mencuri – curi kesibukan dengan bermain gawai orang tua maupun miliknya sendiri,” jelasnya.

Untuk itu, ia berpesan agar orang tua selalu memiliki kegiatan rutin interaktif yang sifatnya harian atau mingguan bersama anak. Sehingga anak mendapatkan perhatian lebih dan perlahan akan mengurangi penggunaan gadget tersebut.

“Jangan biarkan anak murung sendiri di rumah atau di kamar. Anak harus diusahakan ceria, bergaul dengan orang tua dan teman. Tapi temannya dipilih dan dipilah juga," pesannya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait