Kecewa dengan Kinerja Menteri, Jokowi Ancam Reshuffle Kabinet

Jakarta— Video Presiden Joko Widodo memarahi para menteri beredar di media sosial baru-baru ini. Dalam video Jokowi nampak kesal dan kecewa dengan kinerja para menteri yang dianggap belum maksimal. Dengan suara bergetar dan nada meninggi, Jokowi menyampaikan kejengkelannya.

“Suasana dalam tiga bulan belakangan dan ke depan mestinya suasana krisis. Kita yang berada di sini bertanggung jawab kepada 265 juta penduduk Indonesia. Tolong perasaan ini sama. Harus ada sense of crisis yang sama,” ujar Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada 18 Juni.

Jokowi menilai kerja kabinet masih biasa saja, padahal dunia tengah menghadapi krisis akibat pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak tiga bulan terakhir. Organization for Economic Co-operation and Develoment (OECD) bahkan menyampaikan pertumbuhan ekonomi bakal terkonstraksi minus 6 – 7.6 persen. Begitu pun Bank Dunia yang memprediksi hingga minus 5 persen.

Karena itulah, Jokowi meminta para menteri bekerja ekstra demi mencegah krisis semakin parah.

“Saya lihat masih banyak yang menganggap ini normal, berbahaya sekali. Kerja masih biasa-biasa saja. Ini kerjanya memang harus ekstra luar biasa. Extraordinary”.

“Saya jengkelnya di situ. Ini apa nggak punya perasaan. Suasana ini krisis,” sambungnya.

Lebih jauh, Jokowi meminta para menteri mengevaluasi kebijakan yang telah diterapkan atau menggantinya dengan kebijakan baru yang tepat sasaran.   

Tak tanggung-tanggung, Jokowi juga mengancam akan me-reshuffle kabinet dan membububarkan suatu lembaga jika diperlukan.  

“Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan untuk 267 juta rakyat kita untuk negara. Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle. Saya sudah kepikiran ke mana-mana. Tindakan-tindakan yang extraordinary akan saya lakukan,” pungkasnya.