URnews

Kedubes Cina di Kazakhstan: Pneumonia Misterius Lebih Mematikan dari COVID-19

Nivita Saldyni, Jumat, 10 Juli 2020 17.06 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kedubes Cina di Kazakhstan: Pneumonia Misterius Lebih Mematikan dari COVID-19
Image: Ilustrasi virus. (Instagram)

Kazakhstan - Wabah virus corona belum tuntas, kedutaan besar Cina di Kazakhstan memperingatkan adanya kemunculan pneumonia misterius yang lebih mematikan dari COVID-19.

“Tingkat kematian dari penyakit ini jauh lebih tinggi daripada virus Corona jenis baru. Departemen kesehatan negara itu sedang melakukan penelitian komparatif terhadap virus pneumonia, tetapi belum mengidentifikasi virusnya," kata kedutaan besar Cina di Kazakhstan, dikuti dari South China Morning Post, Jumat (10/7/2020).

Dilansir dari Daily Mail, kedutaan besar Cina awalnya menyebut penyakit ini dengan 'pneumonia Kazakhstan'. Namun kini kata-kata itu diubah menjadi 'pneumonia non-COVID'.

Lonjakan kasus untuk pneumonia misterius ini terjadi sejak pertengahan Juni, tepatnya di Provinsi Atyrau, Aktobe, dan Kota Shymkent. Kota Shymkent dan Ibu Kota Provinsi Atyrau terpisah jarak sejauh 1.500 kilometer. Sementara Ibu Kota Atyrau dan Aktobe terpisah sejauh 330 kilometer.

Kedutaan besar Cina di Kazakhstan menyebut hampir 500 kasus pneumonia ini di tiga tempat tersebut dengan 30 orang di antaranya dalam kondisi kritis.

Bahkan secara nasional telah tercatat 1.772 kematian dalam enam bulan pertama tahun ini di Kazakhstan. Termasuk, 628 di antaranya terjadi pada bulan Juni, dan terjadi pada  beberapa warga Cina di sana.

Atas kondisi tersebut, Cina sebagai negara yang berbatasan dengan negara itu menyatakan keprihatinan yang mendalam atas kemunculan "pneumonia misterius" ini. Pemerintah Cina pun mengeluarkan peringatan lewat kedutaan besarnya kepada warga Cina di Kazakhstan. 

"Kedutaan Cina di Kazakhstan mengingatkan warga negara Cina di sini untuk mewaspadai situasi dan meningkatkan pencegahan untuk menurunkan risiko infeksi," tulis pernyataan kedutaan Cina.

Sementara itu, Saule Kisikova, Kepala Departemen Perawatan Kesehatan di Ibu Kota Nur-Sultan mengatakan ada tiga ratusan orang yang dilaporkan menderita pneumonia setiap harinya.

"Sekitar 300 orang yang didiagnosis menderita pneumonia dirawat di rumah sakit setiap hari." katanya, masih dikutip dari SCMP.

Bahkan telah ada 1.700 kasus pneumonia yang terjadi secara nasional pada Juni. Jumlah ini telah melonjak dua kali lipat dibanding Juni 2019.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait