Kekurangan Pasokan Boba, Bisnis Bubble Tea di AS Terancam Tutup

Jakarta - Setelah mengalami krisis tisu dan handsanitizer, Amerika Serikat (AS) kini tengah dilanda krisis boba nih, Urbanreaders.
Persediaan mutiara hitam kenyal ini dilaporkan berkurang drastis dan membuat bisnis bubble tea di Negeri Paman Sam terancam.
Masalah krisis pasokan boba ini pertama kali diungkap Boba Guys, brand bubble tea asal Amerika Serikat, melalui video yang diunggah di laman Instagram resminya.
Menurut Boba Guys, masalah ini terjadi karena penutupan pelabuhan akibat pandemi COVID-19 yang menyebabkan 'kemacetan' dalam distribusi.
"Dimulai dari pandemi global, yang telah menyebabkan kemacetan besar dan kekurangan dalam rantai pasokan," kata Andrew dan Bin, owner Boba Guys kepada followers-nya.
"Beberapa toko boba sudah tutup. Yang lain akan habis dalam beberapa minggu ke depan".
Meski produksi boba dilakukan sendiri, mereka masih bergantung pada tepung tapioka yang diimpor dari luar negeri, yakni Thailand.
"Sembilan puluh sembilan persen boba berasal dari luar negeri. Kami masih bergantung pada satu bahan utama yaitu tepung tapioka yang berasal dari tanaman singkong, yang tidak di tanam di sini. Ini (tapioka) sebenarnya dibuat di luar negeri di Thailand dan Pasifik," kata David Fan dari Fanale Drinks yang juga bergabung bersama Boba Guys.
Menurut Boba Guys, krisis pasokan boba diprediksi akan berlangsung selama empat hingga lima bulan lagi, hingga pelabuhan di AS kembali dibuka untuk menerima produk-produk impor.
Baca Juga: Minum Boba Nggak Sebabkan Batu Ginjal Loh
Kini mereka masih mencari jalan untuk mendapatkan pasokan boba selain dari jalur laut. Di akhir video mereka menegaskan krisis tersebut bukanlah kesalahan toko dan meminta pengertian para pelanggan.