URnews

Keliru soal Materi Trinitas, Buku PPKn Kelas VII Akhirnya Ditarik Kemendikbudristek

Shelly Lisdya, Kamis, 28 Juli 2022 10.51 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Keliru soal Materi Trinitas, Buku PPKn Kelas VII Akhirnya Ditarik Kemendikbudristek
Image: YouTube/KEMENDIKBUD RI

Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menerima dan memperhatikan laporan masyarakat terkait konten dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) kelas VII yang tidak tepat.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo mengapresiasi laporan, koreksi, dan saran perbaikan yang disampaikan masyarakat.

"Kami mengapresiasi masukan, saran, dan perbaikan untuk perbaikan berkelanjutan terkait buku pendidikan," kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (27/7/2022).

Lebih lanjut, Anindito menambahkan bahwa buku pendidikan atau buku teks pelajaran yang diterbitkan Kemendikbudristek merupakan dokumen kehidupan yang diperbaiki dan dimutakhirkan.

BSKAP menyampaikan bahwa buku pendidikan atau buku teks pelajaran yang diterbitkan Kemendikbudristek merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki dan dimutakhirkan.

Saat ini, Pusat Perbukuan Kemendikbudristek tengah melakukan kajian terkait konten di dalam buku mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Kelas VII terbitan 2021 tersebut. 

Selanjutnya, Pusat Perbukuan Kemendikbudristek segera memperbaiki sesuai masukan yang diterima dari berbagai pihak, khususnya mengenai penjelasan tentang Trinitas dalam agama Kristen Protestan dan Katolik.

Dalam proses perbaikan, Pusat Perbukuan akan melibatkan perwakilan dari Konferensi Waligereja Indonesia dan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia. Waligereja Indonesia dan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia.

Selain itu, Kemendikbudristek akan menarik dan mengganti buku yang saat ini beredar. 

"Buku elektronik yang beredar sudah kami tarik dan segera kami ganti dengan edisi revisi. Pencetakan versi sudah kami hentikan. Untuk pencetakan selanjutnya akan menggunakan edisi revisi," ujarnya.

"Kami juga akan segera mengedarkan perbaikannya bagi yang sudah menerima buku-buku versi lama tersebut," lanjut Anindito.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait