URnews

Keluarga Lansia yang Tewas Dikeroyok Tak Terima, Minta Polisi Usut Tuntas

Nivita Saldyni, Selasa, 25 Januari 2022 13.39 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Keluarga Lansia yang Tewas Dikeroyok Tak Terima, Minta Polisi Usut Tuntas
Image: Keluarga lansia yang jadi korban pengeroyokan di Jaktim memberikan keterangan kepada wartawan di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Senin (24/1/2022). Sumber: PMJ News

Jakarta - Keluarga  Wiyanto Halim (89), yang menjadi korban pengeroyokan hingga tewas lantaran dituding maling mobil, akhirnya buka suara. Keluarga korban mengaku tak terima dan meminta polisi usut tuntas kasus tersebut.

"Intinya, saya dari keluarga tidak menerima papa meninggal dalam keadaan mengenaskan kayak gini, kami minta keadilan," kata Bryna, anak Wiyanto kepada wartawan di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara pada Senin (24/1/2022).

Kuasa Hukum Korban Duga Peristiwa Pengeroyokan Terencana

1643003674-lansia-pulogadung.jpgSumber: Tangkapan layar detik-detik pengeroyokan HM. (Instagram @jurnalisupdate).

Sementara itu, kuasa hukum keluarga Wiyanto, Freddy Y Patty menduga ada rekayasa di balik pengeroyokan korban. Freddy menduga insiden ini ada kaitannya dengan kasus sengketa tanah antara Wiyanto dengan seorang berinisial SM yang sudah berlangsung sejak tahun 1978.

"Sebelum tutup usia, korban diketahui sudah puluhan tahun berjuang mengurus sengketa tanah melawan SM. Selama 33 tahun beliau memperjuangkan hak-hak atas tanahnya sampai saat ini belum selesai," kata Freddy.

Hal itu membuat Freddy mengatakan bahwa pihak keluarga korban meyakini peristiwa pengeroyokan itu bukan pengeroyokan biasa, melainkan pengeroyokan terencana.

"Buat kami ini bukan sekadar pengeroyokan biasa, ini pasti ada dalangnya. Ada pihak-pihak yang memang menghendaki hal ini terjadi. Ini keyakinan keluarga," ungkapnya.

Freddy pun menambahkan, keluarga korban sudah menyerahkan bukti visum pada penyidik pada Minggu (23/1/2022) sekitar pukul 15.00 WIB. Ponsel korban juga sudah berada di tangan polisi untuk penyidikan lebih lanjut.

"Visum sudah selesai tapi semua diserahkan ke penyidik ya. Sekitar 3-4 hari lagi kami ketemu penyidik untuk membahas hasil visum tersebut," katanya.

Oleh karena itu, Freddy mengatakan, pihak keluarga korban berharap polisi bisa mengusut tuntas kasus tersebut. Ia berharap polisi mengungkap kebenaran di balik penganiayaan serta motif para pelaku.

"Kami sangat berharap bahwa para pelaku utama, aktor di balik kejadian ini bisa diusut dan motif apa yang membuat mereka melakukan ini bisa dibuktikan. Jangan ada hal-hal yang tersembunyi," tegasnya.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait