URnews

Kembali Gandeng China, Pemerintah Bangun Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Nivita Saldyni, Sabtu, 16 Januari 2021 12.16 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kembali Gandeng China, Pemerintah Bangun Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Image: Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan (kanan) dan Menlu China Wang Yi menggelar pertemuan di Danau Toba, Sumatera Utara, Selasa (12/1/2020). Sumber: Kemenko Marves

Jakarta - Belum rampung proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, pemerintah Indonesia kembali menyatakan rencananya untuk pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya di awal 2021 ini, Urbanreaders. Kali ini, pemerintah kembali mengajak China untuk menggarap proyek ini.

Tawaran Indonesia untuk China itu sendiri diungkapkan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang baru saja bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Danau Toba, Selasa (12/1/2021). Wang Yi bahkan telah bertemu dengan Presiden Jokowi dan Menlu RI Retno Marsudi keesokan harinya.

"Proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung diharapkan dapat diperpanjang menjadi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya. Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan kepada Presiden Xi Jinping agar RRT dapat berpartisipasi dalam proyek tersebut”, kata Luhut dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Urbanasia, Sabtu (16/1/2021).

 

Luhut Sempat Sebut Peluang China Garap Proyek Ini Tak Sebesar Jepang

1610774047-kereta-cepat-Indonesia-KCID-ID.jpegSumber: Ilustrasi kereta cepat. Sumber: KCIC

Proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya ini sempat jadi perbincangan karena China dan Jepang kembali menjadi kompetitor, seperti sebelumnya di proyek yang sama untuk kereta cepat Jakarta-Bandung. Padahal sejak awal proyek ini sebenarnya bakal diberikan ke Jepang, tanpa campur tangan China. 

Bahkan pada 2019 lalu, Luhut mengatakan bahwa dengan situasi saat itu sangat sulit untuk China menikung Jepang. Apalagi Jepang menunjukkan keseriusannya mengerjakan proyek satu ini.  

"Saya pikir agak sulit (China masuk) karena Jepang pengen benar-benar untuk masuk situ dan kami juga lihat Jepang ini long investor di Indonesia," kata Luhut pada 9 September 2019.

Ia pun menegaskan peluang Jepang menggarap proyek ini lebih besar ketimbang China. 

"Saya kira sekarang studinya masih di finalisasikan, kita lihat aja nanti. Saya pikir masih kita masih lebih infavour kepada Jepang," tegas Luhut.


Bagaimana Kabar Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung? 

1610774055-Kereta-cepat-Indonesia-KCIC.jpegSumber: Ilustrasi kereta cepat. Sumber: KCIC

Hingga saat ini, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) belum juga rampung. Progres proyek yang digarap sejak 2016 itu sendiri telah mencapai 64,4 persen di 15 Desember 2020.

Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Februari 2020 lalu sempat mengatakan bahwa pemerintah menargetkan proyek itu bakal beroperasi di akhir 2021.

"Kami tetap fokus menyelesaikan ini, 2021 akhir sudah beroperasi. Jadi saya tadi bicara dengan tim PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tidak masalah, kami bisa optimalkan," kata Budi usai meninjau dua titik pengerjaan proyek di Purwakarta dan Rancaekek, Bandung, Minggu (23/2/2020) lalu.

Namun untuk Urbanreaders ketahui, proyek yang tengah dibangun PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) ini awalnya bakal digarap Indonesia dan Jepang guys. Jepang bahkan telah melakukan studi kelayakan proyek ini melalui Japan Internasional Corporation Agency (JICA) pada awal 2014 silam.

Namun kemudian, pemerintah membuka lelang terbuka bagi negara-negara yang tertarik dengan mega proyek yang telah digagas sejak era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Dan saat itulah, masuk China sebagai tandingan Jepang.

Hingga akhirnya pada 2015, Indonesia menyatakan memilih China sebagai partner dalam penggarapan proyek tersebut. Proyek ini akhirnya digarap oleh PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) yang merupakan konsorsium BUMN Indonesia dan Konsorsium China Railways dengan skema business to business (B2B), guys.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait