Kemenkumham Selidiki WNA yang Ajak Bule Lain ke Bali saat Pandemi
Denpasar - Utas seorang seorang perempuan warga negara asing (WNA) asal Amerika Serikat (AS) bernama Kristen Gray yang viral di Twitter berbuntut panjang.
Kini, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Wilayah Bali tengah menyelidiki dan menelusuri keberadaan WNA yang viral karena mengajak bule-bule lainnya pindah ke Bali di tengah pandemi COVID-19 itu.
Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kemenkumham Bali, Eko Budianto mengatakan pihaknya telah turun tangan untuk melacak keberadaan Gray.
Eko mengatakan ada beberapa tim yang diterjunkan untuk memburu Gray, satu tim dari kantor wilayah dan ada juga tim dari Kantor Imigrasi Ngurah Rai Bali.
"Tim itu mengecek sponsor yang bersangkutan dan sudah kami hubungi sponsor tersebut. Sponsornya berada di Jakarta, tapi alamatnya benar di Bali," kata Eko kepada wartawan, Senin (18/1/2021) lalu.
Sementara data yang diperoleh dari akun Twitter Gray diduga ia tinggal di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Klungkung, Bali. Alhasil imigrasi Ngurah Rai pun langsung menyelidiki alamat tersebut dan melakukan pemeriksaan.
"Untuk hal lain tentang dokumen keimigrasian dan izin tinggal yang berangkutan, kami sedang melakukan pengecekan di data perlintasan kami. Namun, sejauh ini kami belum ada informasi akurat," kata Eko.
Ia pun curiga bahwa nama yang digunakan WNA ini bukanlah nama samaran atau bukan nama yang sebenarnya. Sebab sejauh ini pihaknya belum menemukan nama Kristen Gray di data perlintasan.
Jika pencarian ini berhasil, Eko mengatakan pihaknya bakal memeriksa keabsahan dokumen keimigrasian milik WNA tersebut. Pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan terkait adanya dugaan pelanggaran keimigrasian.
Seperti yang Urbanasia beritakan sebelumnya, bule dan Bali tengah menjadi perbincangan hangat di Twitter sejak beberapa hari lalu.
Hal ini terjadi usai seorang WNA dengan akun Twitter @kristentootie membuat utas yang mempromosikan untuk tinggal di Bali saat pandemi kepada orang asing lainnya.
Cuitan itu pun berhasil mengundang kemarahan netizen Indonesia. Namun setelah viral, akun Twitter dengan 5 ribu-an followers itu kini 'digembok'.