URoto

Kemenperin Kejar Target Produksi 2 Juta Motor Listrik

Fitri Nursaniyah, Kamis, 6 Oktober 2022 15.26 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kemenperin Kejar Target Produksi 2 Juta Motor Listrik
Image: Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita saat menjawab pertanyaan wartawan usai pembukaan GIIAS Surabaya, Kamis (9/12/2021). ( Nivita/Urbanasia)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) rupanya menargetkan produksi sepeda motor listrik di Indonesia sebanyak 2 juta unit kepada Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Hal ini disampaikan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Focus Group Discussion (FGD) B20 pada Selasa. Katanya, Presiden mau jumlah produksi itu tercapai dalam waktu sesingkat-singkatnya.

"Kami optimis jumlah tersebut bisa tercapai dalam waktu dekat," ucapnya dikutip Urbanasia di laman resmi Kemenperin, Kamis (6/10/2022).

Dalam rangka mengejar target 2 juta produksi motor listrik tersebut, Agus mengatakan bahwa Kemenperin saat ini terus melakukan pendalaman terkait industri kendaraan listrik atau electric vehicle.

Ia optimis target bisa tercapai lantaran banyak investor melirik Indonesia sebagai lokasi produksi. Menurutnya, sejauh ini sudah ada 35 pabrikan otomotif yang siap memproduksi motor listrik di Indonesia. Diperkirakan mereka bisa membuat total 1 juta unit kendaraan per tahun dan bisa meningkat jadi 2 juta unit tahun depan.

"Kami di Kementerian Perindustrian mendukung dari sisi supply dan memastikan bahwa produksi dari kendaraan listrik bisa cepat tumbuh. Sementara kementerian/lembaga yang lain menyiapkan infrastrukturnya. Ini harus terkoordinasi dengan baik agar semuanya bisa berjalan lancar,” ujar Agus.

Langkah lain yang dilakukan Kemenperin adalah pihaknya saat ini mulai mempersiapkan satu standar baterai yang sama, hal ini untuk memudahkan penggunaan charging station dan swap battery.

Saat ini Pemerintah memang tengah gencar melakukan terobosan beralih ke kendaraan listrik. Hal ini sejalan dengan tren dunia yang mulai menerapkan kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan.

Untuk mendorong minat masyarakat terhadap peralihan ini, Pemerintah mulai melirik kebijakan potongan pajak sebagaimana dilakukan Thailand.

“Kalau kita lihat, Thailand telah lebih maju dalam pengembangan otomotif berbasis listrik karena tidak memberlakukan komponen pajak di pemerintah daerah. Hal ini perlu menjadi perhatian di Indonesia agar pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia bisa lebih cepat,” tutur Agus. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait