URedu

Keren! ITS Luncurkan 'iBoat' Si Perahu Canggih Tanpa Awak

Nivita Saldyni, Selasa, 29 September 2020 20.21 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Keren! ITS Luncurkan 'iBoat' Si Perahu Canggih Tanpa Awak
Image: iBoat ITS, perahu canggih tanpa awak yang diluncurkan pada Selasa, 29 September 2020. (Tangkapan layar YouTube Institut Teknologi Sepuluh November)

Surabaya - Satu lagi terobosan baru karya anak bangsa diluncurkan oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Setelah mengenalkan RAISA dan I-Car kepada masyarakat di tengah pandemi, kali ini ITS meluncurkan intelligent boat (iBoat) pada Selasa (29/9/2020).

Menariknya, perahu yang dilengkapi dengan teknologi canggih ini merupakan 100 persen buatan dosen dan mahasiswa ITS, alias asli buatan Indonesia, guys.

Rektor ITS, Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng., mengatakan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa ini dilakukan dalam rangkab memperingati Lustrum XII (60 tahun) ITS pada 10 November 2020 mendatang.

Lalu, apa aja sih keistimewaan iBoat ini? Ashari mengatakan bahwa iBoat dilengkapi dengan beragam teknologi canggih yang mendukung kerjanya.

"Perahu ini dilengkapi dengan teknologi GPS, dilengkapi dengan kamera, big data, dan artificial intelligent (AI). Jadi (iBoat) punya kemampuan untuk kita minta datang menuju ke satu titik secara akurat dengan memperhatikan lingkungan, disimpan. Kemudian secara artificial intelligent dia bisa mengolah," kata Ashari dalam soft launching iBoat yang diikuti Urbanasia di Surabaya secara virtual, Selasa (29/9/2020).

Menariknya lagi, perahu tak berawak ini juga bisa mendeteksi halangan yang menghadangnya. Sehingga perahu canggih ini bisa dimanfaatkan dalam kondisi darurat, termasuk dalam penanganan COVID-19, guys. Jadi jangan kaget ya kalau perahu mini ini bisa memiliki beragam fungsi.

"Fungsi yang pertama untuk rescue, darurat kalau ada bencana. Kalau ada emergency, menjemput ke kapal di satu tempat atau sebaliknya, mengirim. Misalnya penumpang yang harus dikirim ke darat, atau kapal ini adalah bagian dari persyaratan di sebuah kapal," jelasnya.

Selain itu, Ashari menambahkan kalau iBoat juga bisa dimanfaatkan untuk mendistribusikan logistik ke daerah terisolir, seperti misalnya di kepulauan.

"Jadi untuk pulau-pulau pada saat badai, cuaca buruk itu pulau-pulau akan terisolasi. Dengan adanya kapal tanpa awak ini, maka kita bisa mengirim logistik (ke pulau). Ke depan, kami akan buat anti badai, jadi (iBoat) bisa menembus dalam cuaca apapun, tanpa awak, dan logistik bisa terkirim ke tempat," pungkasnya.

I-Boat yang sempat tampil dalam simulasi singkat itu pun juga menunjukkan kecerdasannya. Di mana, saat ada sebuah boks dan seorang yang tenggelam di saat bersamaan, iBoat menyelamatkan orang yang sedang melambaikan tangan lebih dulu.

Hal ini menurut ITS menjadi salah satu kelebihan iBoat, di mana ia mampu memutuskan objek mana yang harus diangkut ataupun diselamatkan terlebih dahulu.

Inovasi ITS di tengah pandemi COVID-19 ini pun mendapat apresiasi luar biasa dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Ia yang turut hadir secara virtual dalam acara ini mengatakan bahwa iBoat menjadi motivasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berkarya, dan berkontribusi untuk negeri meski ditengah keterbatasan akibat pandemi COVID-19.
 
"Di masa pandemi COVID-19 yang membuat kita dihadapkan dengan keterbatasan, akademisi ITS justru tetap dapat berkreasi dan mengembangkan iBoat. Ini membuktikan bahwa karya anak bangsa tidak kalah dari negara lain yang bisa memberi sumbangsih bagi pengembangan maritim Indonesia," katanya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait