URnews

Khofifah Inginkan TPA Supit Urang di Kota Malang Jadi PLTSa

Shelly Lisdya, Rabu, 17 Maret 2021 11.40 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Khofifah Inginkan TPA Supit Urang di Kota Malang Jadi PLTSa
Image: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau TPA Supit Urang, Selasa (16/3/2021). (Dok. Humas Pemkot Malang)

Malang - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menginginkan TPA Supit Urang yang ada di Kota Malang ini dapat  menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Dikatakannya, proses untuk menjadi PLTSa itu dimulai dengan penyiapan proyek sanitary landfill.

“Bagaimana proses yang kita harapkan ini juga bisa memberikan nilai tambah yang rencananya dua tahun yang akan datang ini bisa jadi PLTSa, di mana proses ini sudah dimulai dengan menyiapkan landfiil-nya,” katanya saat meninjau TPA Supit Urang, Selasa (16/3/2021).

TPA Supit Urang dengan luas 32 hektar dan 16 hektar lahan sedang dalam proyek sanitary landfill. Pengoperasian TPA dengan sistem sanitary landfill akan meminimalkan dampak pencemaran, baik air, tanah, maupun udara sehingga lebih ramah lingkungan. 

Selain itu, Khofifah mengatakan, TPA ini juga memberikan multiplier profit antara lain menghasilkan kompos dari proses sorting plant yang dilakukan. Hasil kompos pertanian tersebut kemudian dipasarkan ke kabupaten atau kota sekitarnya.

TPA ini juga dapat mengolah sampah sekitar 400 ton perhari yang melayani 700 ribu jiwa selama lima sampai tujuh tahun. Dengan demikian, format sorting  dan composing yang menghasilkan kompos dan pupuk organik ini dapat memberikan manfaat yang cukup signifikan terutama bagi sektor pertanian  di wilayah sekitarnya.

“Jadi dari proses sorting ini kita bisa mendapatkan suplai kompos yang jumlahnya signifikan. Kita bisa membayangkan terdekat saja dari Kota Malang seperti Kabupaten Malang dan Kota Batu, mereka bisa terbantu adanya kompos ini dan semakin meningkatkan produk pertanian organik. Pertanian dengan pupuk organik ini sangat sehat , nilai jualnya lebih tinggi dan tentunya memberikan nilai tambah bagi petani,” paparnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, sanitary landfill akan mulai dioperasikan tahun ini, pasca tenaga terampil yang dibutuhkannya telah siap.

“Untuk pelaksanaan operasionalnya kami masih nenunggu tenaga-tenaga terampil yang sedang mengikuti pelatihan. Untuk anggarannya pun sudah kami alokasikan. Jadi, di tahun 2021 ini kami sudah alokasikan anggaran kegiatan sanitary land nya,” terangnya.

Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang pemilahan sampah juga terus dikuatkan. Sehingga harapannya proses pemilahan sampah di TPA ini tidak memakan waktu lama karena sampah dari masyarakat sudah dipilah.

Pihaknya pun akan terus mencari solusi untuk menampung sampah, hal ini karena daya tampung sampah diprediksi hanya akan sampai lima tahun ke depan.

“Jadi kami ke depan mempunyai kebijakan tidak akan kami ambil sampahnya kalau masih campur. Nanti juga kami minta pak RT dan pak RW untuk mensosialisasikan ini kepada masyarakat,” pungkasnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait