URguide

Kisah Peternak Susu Sapi Perah, Sukses Raup Omzet Rp 5 M per Bulan

Indi Lusiani, Kamis, 13 Januari 2022 08.52 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kisah Peternak Susu Sapi Perah, Sukses Raup Omzet Rp 5 M per Bulan
Image: Bayu (Tangkapan Layar/Youtube CapCapung)

Jakarta - Bayu, pria asal Yogyakarta ini adalah seorang pebisnis susu sapi segar sekaligus pemilik peternakan sapi perah yang berhasil meraup omzet hingga Rp 5 miliar per bulan.

Dirinya mulai menekuni usaha susu sapi murni milik pamannya ini pada tahun 2011 dengan berjualan secara door to door. Sewaktu itu, Bayu berjualan untuk membantu keuangan orang tua yang terjerat masalah finansial.

"Dulu jualan susu sambil sekolah. Pulang sekolah saya pakai celana pramuka gitu nawar-nawar ke rumah-rumah, itu orang-orang pada kasihan," ujarnya dikutip Urbanasia dari kanal YouTube CapCapung, Kamis (13/1/2022).

Awalnya, usaha susu murni Bayu ini dimulai dari 20-30 liter. Namun karena kegigihannya, kini Bayu sudah menjual susu sebanyak 60 ton per hari dan berhasil melunasi hutang orang tuanya.

"Alhamdulillah sekarang sudah 6 ton perhari," kata Bayu.

Produk yang dijual berupa susu sapi murni dan susu pasteurisasi, yakni susu dengan berbagai rasa seperti coklat, stroberi, taro, durian, dan lain-lain.

Tetapi, awal memulai bisnis susu sapi murni, Bayu mengaku bahwa orang-orang sempat ragu apakah susu yang dijualnya benar-benar murni atau tidak. Oleh karena itu, selain berjualan dia juga memberikan edukasi kepada calon pembeli.

"Jadi waktu kami jual susu sapi ini, kami tidak sekedar jual beli putus. Namun juga merawat pelanggan tersebut. Kita juga memberi edukasi pada konsumen bahwa susu yang bagus itu rasanya seperti ini. ciri-ciri fisiknya seperti ini. Jadi masyarakat tidak tertipu dengan bahan baku susu yang kurang baik," ungkap Bayu.

Untuk menghasilkan susu murni yang berkualitas, Bayu mengatakan, sapi harus dirawat dengan baik. Menurut Bayu, kunci utamanya adalah membuat sapi perah nyaman di peternakan, salah satunya dengan memberikan pakan yang cukup sehingga tidak stres.

"Kita itu memperlakukan sapi bukan untuk dieksploitasi. Namun memperlakukan sapi perah itu sebagai peliharaan yang disayang. Jadi ketika kita memperlakukan sapi dengan kasih sayang, nanti sapi itu akan memberikan timbal baliknya pada kita," terang Bayu.

Kini usaha ini telah berkembang ke beberapa kota seperti Yogyakarta, Semarang dan beberapa kota lainnya di Jawa Timur dan jumlah karyawan mencapai 1000 orang dari yang mulanya sekitar 6 orang.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait