URguide

Kisah Sukses Benjamin Graham, Guru Investasi Warren Buffet

Suci Nabila Azzahra, Selasa, 5 Juli 2022 09.16 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kisah Sukses Benjamin Graham, Guru Investasi Warren Buffet
Image: Benjamin Graham (Foto: Pinterest GrahamValue)

Jakarta - Semua orang pasti tidak asing dengan investor bernama Warren Buffett. Pengusaha asal Amerika Serikat ini memang dikenal sebagai investor sukses yang banyak jadi acuan para investor pemula.

Rupanya, Warren Buffett memperoleh pelajaran investasi ini dari seorang Benjamin Graham yang menjadi panutan para investor dunia dan telah menelurkan banyak teori dan konsep investasi. 

Benjamin Graham lahir pada 1894 di London dan wafat tahun 1976 di Perancis, Graham menjadi salah satu sosok paling berpengaruh dalam dunia investasi. Meski demikian, total kekayaan Benjamin Graham yang diwariskan kepada penerusnya diperkirakan hanya sekitar US$3 juta saja.

Buffett mengakui, menjadi kaya dan mencari uang sebanyak-banyaknya bukanlah motivasi Graham. Dia lebih tertarik mewariskan ilmu pengetahuan yang dimiliki, yang mana membuatnya layak dijuluki The Father of Value Investing.

Jika dilihat lagi, perjalanan hidup Graham tidak selalu mulus. Peristiwa Panic Bank tahun 1907 menyebabkan keluarga Graham kecil kehilangan tabungan. Mereka memutuskan memboyong Graham pindah ke Amerika Serikat. Beranjak dewasa, Graham muda meneruskan pendidikan di Columbia University dengan mengandalkan beasiswa.

Lulus kuliah, dia langsung mengiyakan tawaran pekerjaan di Wall Street. Menginjak usia 25 tahun, Graham telah mengantongi pendapatan US $500.000 per tahun, jumlah yang luar biasa besar saat itu.

Namun, peristiwa Krisis Pasar Saham pada 1929 menjatuhkan Graham hingga titik terendah hidupnya. dia kehilangan seluruh investasi yang dimiliki, tetapi ia justru mendapat pelajaran tak ternilai dari peristiwa itu.

Graham pun menuangkan pengalaman berharga tersebut lewat buku Security Analysis bersama David Dodd, rilis tahun 1934 bersamaan dengan terjadinya Great Depression.

Buku itu menguraikan dasar konsep value investing lewat pengenalan nilai intrinsik dan margin of safety. Dia menyatakan, investasi tetap menjanjikan sepanjang investor mendalami nilai fundamental dan tetap aman dilakukan di tengah badai krisis keuangan sekalipun.

Graham percaya pada teori dan konsep investasi yang berfokus pada periode jangka panjang dan mematuhi aturan main saham sebagai cara paling aman untuk melindungi aset yang ditanamkan. Berbeda dengan spekulan yang kerap langsung bereaksi saat membaca pergerakan nilai instrumen.

Investasi aman bakal berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi negara serta mendorong terciptanya lapangan kerja. Namun, spekulasi sah-sah saja dilakukan selama tetap mengacu pada perhitungan logis, fakta relevan, dan berbagai informasi yang valid. Pendek kata, investasi cerdas, spekulasi pun juga harus cerdas.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait