URguide

Kisah Sukses Bos Kopi Kapal Api hingga Punya 10 Ribu Karyawan

Suci Nabila Azzahra, Selasa, 28 Juni 2022 23.15 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kisah Sukses Bos Kopi Kapal Api hingga Punya 10 Ribu Karyawan
Image: Bos Kopi Kapal Api, Soedomo Mergonoto (Foto: YouTube Vihara BDC)

Jakarta - Pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan kopi yang bermerek ‘Kapal Api’. Label kopi yang terkenal ini dimiliki oleh seorang pria bernama Soedomo Mergonoto. Awal mulanya, Soedomo Mergonoto melanjutkan usaha rumahan milik orang tuanya, yaitu Go Soe Loet dan Poo Guan Cuan. 

Ternyata ada kisah pahit dalam perjalanan panjang yang telah dilaluinya hingga nama Kapal Api besar seperti saat ini. Asal muasal nama Kapal Api sendiri diberikan oleh ayah Soedomo (Go Soe Loet) karena dulu, tepatnya pada tahun 20-an, Go Soe Loet dan dua saudaranya pernah menaiki kapal api ke Hindia Belanda saat berlayar ke Indonesia.

Dari logonya, kamu dapat melihat gambar kapal di kemasan kopi. Hal itu memiliki arti sebagai harapan baru, semangat juang dan teknologi.  Go Soe Loet mulai merintis usaha warung kopinya di rumahnya, di daerah Pecinan, Surabaya. Tak mudah usaha yang baru dirintis untuk mendapatkan pelanggan. Ia memulai berjualan kopi dengan cara memanggul keliling kampung.

Semasa sekolah Soedomo mengaku sudah mulai bekerja di tempat orang satu tahun lamanya.  Tepatnya di perusahaan vulkanisir ban. Di sana Soedomo bertugas mengerok ban-ban bekas.  Selain itu, Soedomo juga mengaku pernah sempat bekerja sebagai kernet bemo untuk menambah penghasilan.

Selama setahun menjalani pekerjaan tersebut, kemudian barulah memasuki tahun 1967, Soedomo diminta membantu usaha kopi milik ayahnya dengan menjadi penjual. Ia berkeliling kampung hingga pelabuhan Tanjung Perak bermodalkan sepeda ontel untuk menjual kopi.

Memasuki tahun 1975, ayahnya berhasil membangun pabrik untuk usaha kopi miliknya. Pabrik tersebut berada di lokasi Sepanjang, Sidoarjo. Pencapaian itu membuat Kapal Api, mulai diiklankan di iklan TV nasional. Dengan menggaet bintang iklan srimulat, Paimo. Pada kala itu mulai tersebar jargon yang hingga saat ini masih sering kita dengar dengan sebut ‘Kopi Kapal Api Jelas Lebih Enak’. Berkat suara Paimo yang khas, omzet Kapal Api naik drastis.

Kala itu, ia sempat mendapatkan tawaran dari pemerintah perihal ajakan kepada Kapal Api untuk memiliki kebun sendiri. Ajakan itu merupakan bentuk fasilitas pendanaan melalui Bank Bumi Daya dari pemerintah.

Namun karena ia tidak memiliki kemampuan berkebun, ia memutuskan menyusuri berbagai negara untuk melakukan studi banding. Saat itu Belanda adalah negara yang ia kunjungi. Hal itu ia dapati karena sebelumnya, ia sempat mendapati catatan-catatan tentang perkebunan kopi yang mana banyak pelajaran dari Belanda.

Selama melakukan studi banding ia mendapatkan banyak catatan penting mengenai perkebunan kopi. Tentang sejarah tahun dibangunnya, pemilik, juga kapasitas produksinya, hingga biaya pajak yang dikeluarkan. Mulai dari sanalah ia memutuskan untuk pergi ke Toraja, Sulsel, yang mana sejak dulu terkenal dengan kopinya. 

Setelah nama Kapal Api cukup terkenal, pabrik kopi milik ayah Soedomo dibagi untuk ketiga anaknya. Dari sinilah Soedomo memutuskan untuk melanjutkan usaha kopi ayahnya tersebut.

Dengan menggunakan aset milik pembagian, pada 1979 Soedomo mulai merintis bisnis kopi yang hingga sekarang dikenal dengan Kapal Api. Dia berhasil mendirikan sebuah perusahaan Perseroan Terbatas yang diberi nama PT Santos Jaya Abadi. 

Menginspirasi banget ya, Guys, perjalanan panjang bos Kapal Api ini? Bahkan hingga saat ini, kopi Kapal Api menjadi produk yang banyak dikonsumsi masyarakat di Tanah Air.

Soedomo Mergonoto pun kini dikenal sebagai seorang bos perusahaan kopi legendaris atau CEO dari PT Kapal Api Global. Produknya dapat ditemui di mana-mana. Tidak hanya di Indonesia, namun di seluruh dunia hingga mampu membuka lapangan pekerjaan untuk lebih dari 10 ribu karyawan di seluruh wilayah di tanah air.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait