URtrending

Klaim Obat Anti COVID-19, IDI Minta Polisi Selidiki Hadi Pranoto

Healza Kurnia H, Senin, 3 Agustus 2020 12.19 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Klaim Obat Anti COVID-19, IDI Minta Polisi Selidiki Hadi Pranoto
Image: Hadi Pranoto dan Anji Manji (Instagram/Duniamanji)

Jakarta - Setelah ramainya perbincangan publik dalam video yang sempat heboh lantaran mengklaim menemukan obat COVID-19, Wakil Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Adib Khumaidi angkat bicara.

Ia meminta kepolisian menyelidiki Hadi Pranoto dan Adib juga menduga Hadi telah membohongi publik lewat pernyataannya dalam video wawancara dengan musisi Anji.

“Ini tentu harus ditelusuri oleh aparat, bukan tidak mungkin kebohongan publik yang dilakukan,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Urbanasia, Senin (3/8/2020).

Adib menduga Hadi melakukan kebohongan publik mengenai latar belakangnya. Dalam video yang diunggah di kanal Youtube Anji, Hadi disebut bergelar Profesor dan ahli mikrobiologi.

Dalam video itu, Hadi mengklaim menemukan obat herbal antibodi COVID-19 yang bisa menyembuhkan pasien dalam waktu dua sampai tiga hari.

Adib mengatakan pihaknya telah mencoba menelusuri latar belakang Hadi.

Sudah dicek juga ke perkumpulan mikrobiologi, dan dicek ke universitas terkait, nama dia nggak ada dan nggak terdaftar. Jadi nggak tau deh gelar prof nya itu betulan atau nggak, karena tidak teregistrasi," bebernya.

“Sampai saat ini kami telusuri datanya belum kami dapatkan. Mungkin bisa dibantu aparat untuk menelusuri siapa dia ini,” imbuh Adib.

Selain latar belakang pribadi, Adib menilai, klaim Hadi Pranoto telah menemukan obat herbal antibodi COVID-19 juga memunculkan tanda tanya besar.

Dia mempertanyakan institusi yang menjadi tempat penelitian obat itu. Dia juga ragu bahwa obat tersebut sudah melewati uji klinis.

“Kalau dia melakukan penjelasan ke publik dan tidak bisa membuktikan secara ilmiah, ini tentu berpotensi kebohongan publik,” kata dia.

Ia meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima informasi terkait obat COVID-19. Dia mengatakan masyarakat harus pandai menyaring informasi yang disampaikan oleh siapapun.

“Kalau tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, masalahnya bukan lagi dia (Hadi Pranoto) bukan berasal dari komunitas dokter, tapi ini soal keamanan pasien,” pungkas Adib.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait