URtainment

IDI Kecam Klaim Hadi Pranoto soal Obat COVID-19 di YouTube Anji

Eronika Dwi, Minggu, 2 Agustus 2020 16.56 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
IDI Kecam Klaim Hadi Pranoto soal Obat COVID-19 di YouTube Anji
Image: Hadi Pranoto dan Anji Manji (Tangkapan Layar YouTube Duniamanji)

Jakarta - Musisi Anji Manji mengajak pakar Mikrobiologi Prof. Hadi Pranoto berdiskusi mengenai virus corona (COVID-19).

Percakapan dengan Hadi Pranoto itu diunggah Anji di Kanal YouTube miliknya pada, Jumat (31/7/2020).

Dalam video tersebut, Hadi Pranoto mengklaim bahwa dirinya telah menemukan obat herbal yang diberi nama 'Antibodi COVID-19'. Obat tersebut diklaim bisa menyembuhkan sekaligus pencegah dari terinfeksi COVID-19.

Lebih lanjut, Hadi Pranoto mengatakan, cairan 'Antibodi Covid-19' tersebut telah menyembuhkan ribuan pasien COVID-19 yang ia klaim telah didistribusikan di Pulau Jawa, Bali, dan Kalimantan.

Selain itu, Hadi Pranoto juga mengatakan bahwa telah ada ribuan pasien di Wisma Atlet yang diberi cairan 'Antibodi COVID-19', dengan masa penyembuhan 2-3 hari.

Pengakuan Hadi Pranoto itu pun mendapat kecaman dari  Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI). IDI menegaskan bahwa klaim yang dilakukan oleh Hadi Pranoto sangat membahayakan.

"Ya namanya pembohongan, penipuan masyarakat, itu sangat berbahaya sekali. Kalau menyebar luas gimana?" kata Wakil Ketua Umum PB IDI, dr. Slamet Budiarto, saat dihubungi wartawan, Minggu (2/8/2020).

Disapa Anji dengan sebutan 'dok', Slamet bahkan menjelaskan bahwa nama Hadi Pranoto tidak ada dalam database IDI.

"Itu bisa dipidana. Si artis Anji itu harus bisa membuka dia (Hadi Pranoto) kerja di mana, profesornya di mana, kan nggak jelas," paparnya. 

Lebih lanjut,  Slamet menjelaskan obat tidak bisa asal diklaim. Harus melalui uji klinik. 

Untuk itu, Slamet meminta masyarakat untuk berhati-hati dengan klaim yang tidak jelas, yang kini merebak di masyarakat.

"Harus check and re-check, karena sampai saat ini kan belum ada obat virus yang khusus untuk virus COVID-19 kan belum ada, vaksinnya juga belum ada. Jadi harus hati-hati," tegasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait