URnews

Klarifikasi Mendag soal Bipang Ambawang dalam Pidato Jokowi

Eronika Dwi, Minggu, 9 Mei 2021 19.51 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Klarifikasi Mendag soal Bipang Ambawang dalam Pidato Jokowi
Image: Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. (YouTube Kementerian Perdagangan)

Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memberikan klarifikasi terkait pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menuai kontroversi.

Muhammad Lutfi mengatakan, masyarakat harus melihat konteks keseluruhan dari pernyataan Jokowi tersebut.

"Kita harus melihat dalam konteks keseluruhan pernyataan Bapak Presiden yang mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai dan membeli produk lokal," jelas Lutfi yang dikutip dari YouTube Kementerian Perdagangan, Minggu (9/5/2021).

Menurutnya, kuliner khas daerah yang disebut Presiden Jokowi dalam video tersebut bertujuan untuk mempromosikan kuliner nusantara yang memang sangat beragam.

"Jadi sekali lagi kuliner khas daerah yang disebut Bapak Presiden dalam video tersebut untuk mempromosikan kuliner nusantara yang memang sangat beragam. Tentu kuliner tersebut dikonsumsi, disukai, dan dicintai oleh berbagai kelompok masyarakat yang juga beragam," jelasnya.

Lutfi juga meminta maaf dan memastikan bahwa tidak ada maksud di luar konteks dari pidato yang disampaikan Jokowi tersebut.

"Tidak ada maksud apapun dari pernyataan Bapak Presiden. Kami mohon maaf sebesar-besarnya jika terjadi kesalahpahaman. Karena, niat kami hanya ingin kita semua bangga terhadap produksi dalam negeri, termasuk berbagai kuliner khas daerah dan menghargai keberagaman bangsa kita," tutup Lutfi .

Diberitakan sebelumnya, dalam video bertajuk '05.05 Hari Bangga Buatan Indonesia', Jokowi menghimbau masyarakat berbelanja kuliner secara online di peringatan Hari Bangga Buatan Indonesia (BBI).

1620541833-Jokowi.pngSumber: Pidato Jokowi '05.05 Hari Bangga Buatan Indonesia'. (YouTube Kementerian Perdagangan)

Dan, salah satu yang disebut Jokowi adalah Bipang Ambawang, makanan khas Kalimantan Barat. 

"Yang rindu makan gudeg Yogya, bandeng Semarang, siomay Bandung, pempek Palembang, bipang Ambawang dari Kalimantan, dan lain-lainnya tinggal pesan. Dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," ujar Jokowi, dikutip dari kanal YouTube Kementerian Perdagangan, Minggu (9/5/2021).

Seketika, pidato Jokowi pun dibanjiri berbagai kritikan netizen. Banyak netizen yang menilai bahwa bipang Ambawang tak layak dipromosikan pada momen Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Pasalnya, bipang Ambawang atau babi panggang merupakan makanan yang haram dikonsumsi oleh umat muslim.

"Assalamu’alaikum Pak @jokowi, mhn diklarifikasi ttg oleh2 lebaran Bipang Ambawang karena itu adlh babi panggang yg jelas haram bagi muslim, apa lagi ini Idul Fitri hari raya ummat Islam, tdk elok rasanya. Apakah ini disengaja, atau karena bapak tdk tau? Tks atas jawabannya," tulis seorang netizen.

"Waduh siapa sih yang bikin narasi untuk oleh² mudik "Bipang Ambawang" ? Gila ente bro, kepala negara Lo buat promosi kuliner "Babi Panggang" dalam suasana mudik lebaran," cuit netizen lainnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait