URnews

Klarifikasi Unair soal Hasil Rapid Test Peserta UTBK Berubah

Nivita Saldyni, Rabu, 8 Juli 2020 18.30 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Klarifikasi Unair soal Hasil Rapid Test Peserta UTBK Berubah
Image: Universitas Airlangga. (Humas Unair)

Surabaya - Rapid test bagi peserta UTBK di Surabaya kembali jadi sorotan. Kini, salah satu peserta UTBK di Unair terpaksa batal mengikuti ujian gara-gara hasil rapid testnya yang mendadak diganti jadi reaktif.

Kisah itu dibagikan oleh Daffa Dzaki (17) lewat Instagram pribadinya, Selasa (7/7/2020) lalu. Ia mengaku batal mengikuti ujian karena hasil rapid test yang awalnya non-reaktif, tiba-tiba diganti menjadi reaktif oleh dokter yang memeriksa dirinya di Kampus B Unair, Selasa lalu.

Menanggapi hal ini, Ketua Pusat UTBK Unair Juaidi Khotib pun membeberkan alasan pihaknya mengganti hasil rapid test tersebut.

"Meskipun pada brosur menyebutkan hasil keluar dalam 10 menit, namun petugas tetap mengamati sampai 30 menit kemudian. Ternyata ada satu peserta yang memang setelah 30 menit itu reaktif (hasilnya)," kata Junaidi kepada wartawan di Surabaya, Rabu (8/7/2020).

Junaidi pun menegaskan bahwa penukaran hasil rapid test tersebut bukan tanpa sebab, melainkan berdasarkan hasil pemeriksaan dan monitoring yang dilakukan. Ia pun menduga ada miskomunikasi antara petugas dan peserta sehingga keluhan itu muncul di media sosial.

"Kami di lapangan baru dapat informasi tadi malam. Kami sudah lakukan investigasi pada setiap staff yang terlibat dalam proses itu. Mungkin ada miskomunikasi atau penjelasan yang tidak cukup. Mungkin sudah diberi penjelasan, tapi kalau orang itu kaget gitu kan pasti ada hal-hal yang miskomunikasi," pungkasnya.

Ia pun mengatakan bahwa saat ini, baik pihak Daffa beserta keluarga dan juga dokter yang memeriksa telah berkomunikasi dan mencapai kesepakatan.

"Kami dari panitia juga sudah berkomunikasi dengan yang bersangkutan untuk bisa lakukan isolasi mandiri dan melakukan reschedule," tutupnya.

Nah, artinya Daffa tetap bisa mengikuti ujian hanya saja jadwalnya yang mundur ke gelombang kedua, yaitu pada 20 -29 Juli mendatang. Hal ini pun telah diterima oleh pihak keluarga Daffa, bahkan orang tua yang bersangkutan telah mendatangi Unair terkait masalah tersebut.

Mendapat kabar bahagia ini, Daffa pun langsung mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak Universitas Airlangga atas kesempatan yang telah diberikan.

"Terima kasih atas jawabannya @univ_airlangga yang telah memberi solusi agar saya bisa mengikuti ujian UTBK pada tahap ke-2," tulisnya lewat Insta Story.


 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait