KLB Dipercepat, Exco PSSI Akui Ada Tekanan

Jakarta - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani, mengakui pihaknya mendapat tekanan untuk mempercepat pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) pemilihan petinggi baru PSSI.
“Tekanan pasti ada, tetapi bukan ditekan seperti ditodong pistol,” kata Hasani, mengutip ANTARA, Senin (31/10/22).
Hasani mengatakan bahwa tekanan tersebut datang dari situasi, bukan dari pihak-pihak tertentu.
Peristiwa berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan 135 orang dan ratusan orang terluka itu membuat PSSI melakukan sesuatu atas nama kemanusiaan.
Baca Juga: PSSI Percepat Pelaksanaan Kongres Luar Biasa
Pada Jumat (28/10/22) lalu, PSSI menggelar rapat darurat di Kantor PSSI, Jakarta. Dalam rapat tersebut, PSSI memutuskan untuk mempercepat pelaksanaan KLB pemilihan ketua umum dan anggota Exco baru, yang normalnya akan dilaksanakan pada November 2023.
“Sebagai manusia, kami sedih dengan kejadian tersebut. Karena itu, kami (Exco PSSI) berpikir, daripada menunggu sampai masa kerja kami habis pada November 2023, lebih baik dipercepat saja biar suasana reda. KLB ini dilakukan untuk kemanusiaan,” ujar Hasani.
Ia menyebutkan bahwa desakan PSSI untuk segera menggelar KLB datang dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk Pemerintah.
Dalam dokumen yang dikeluarkan pada 14 Oktober 2022, TGIPF merekomendasikan agar jajaran Exco PSSI, termasuk Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas tragedi Kanjuruhan.
Oleh karena itu, tim TGIPF mengusulkan agar PSSI menggelar KLB untuk memilih anggota Exco baru termasuk ketua umum dan wakil ketua umum. KLB pemilihan PSSI tersebut rencananya akan digelar pada Maret 2023 mendatang.