KMP Yunicee Tenggelam: 39 Orang Selamat, 11 Hilang, 7 Meninggal
Jakarta - Kapal Feri Penyeberangan (KMP) Yunicee tenggelam di perairan kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Bali, pada Selasa (29/6/2021) sekitar pukul 19.20 Wita.
Dari informasi terbaru yang dibagikan Basarnas pada Rabu (30/6/2021), tim SAR menemukan satu korban meninggal dunia berjenis kelamin perempuan. Dengan ciri-ciri rambut pendek, mengenakan baju merah muda dan celana hitam.
Sebelumnya, dari manifes KMP Yunicee mencatat total ada 57 orang, dengan rincian 41 penumpang dan 16 orang kru dan penjaga kantin.
Sebanyak 33 orang selamat berada di Gilimanuk, tiga orang selamat di Ketapang Banyuwangi. Hanya saja jumlah ini masih simpang siur lantaran ketidakjelasan manifes. Sementara tujuh orang ditemukan meninggal dunia, sementara sisanya masih dalam pencarian tim SAR gabungan.
"Update KMP Yunice Tenggelam di selatan perairan Pelabuhan Gilimanuk hingga pukul 07.35 WIB. Data sementara dari posko gabungan di Gilimanuk total POB 57, selamat 39 orang, meninggal 7 orang, masih dalam pencarian 11 orang. Data bersifat sementara, masih ada kemungkinan berubah," tulis caption Basarnas di akun Instagram terverifikasi @sar_nasional.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung Wangi Banyuwangi, Letkol Marinir Benyamin Ginting mengatakan, dugaan tenggelamnya KMP Yunicee karena terseret arus laut dan gelombang tinggi empat meter.
"Ketika kami melakukan pencarian di laut, gelombang tinggi mencapai tiga hingga empat meter, kemungkinan ini yang menyeret kapal dan tenggelam," katanya seperti dikutip dari Antara.
Ginting pun menceritakan, ketika tim SAR melakukan gabungan, pihaknya juga mengevakuasi ABK, yakni kepala kamar mesin KMP Yunicee, yang terombang ambing di tengah laut Selat Bali.
Dari kepala kamar mesin tersebut, diperoleh keterangan bahwa seluruh penumpang kapal dipastikan menggunakan baju pelampung.
"Besar kemungkinan 14 orang penumpang yang belum ditemukan bisa selamat," terangnya.
Kepala kamar mesin KMP Yunicee itu juga menyampaikan bahwa sebelum tenggelam, kapal motor terseret arus laut dan ombak tinggi ke arah selatan Pelabuhan Gilimanuk.