Kondisi Bocah yang Dirantai Orang Tua di Bekasi Sudah Membaik

Jakarta - Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Bekasi Epih Hanafi mengatakan bahwa pihaknya tengah memberikan pendampingan kepada bocah yang dirantai oleh orang tuanya. Tujuan pendampingan tersebut adalah untuk memulihkan kondisi psikologis korban.

“Ada KPAD, ada DP3A (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak), Dinsos dan Pangudi Luhur juga sudah kesana,” kata Epih Hanafi, Senin (25/7/2022).

Ia mengatakan saat ini kondisi korban sudah semakin membaik dan Dinsos akan merujuk korban ke Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) ketika kondisinya sudah pulih total.

Epih menambahkan, saat ini korban masih dalam pengawasan Polres Metro Bekasi Kota. Menurutnya, polisi juga masih membutuhkan keterangan korban terkait kasus penelantaran dan adanya tindak kekerasan.

“Setelah dinyatakan sembuh anak tersebut akan dikoordinasikan dengan Polres Metro Bekasi Kota kemudian oleh Pemkot Bekasi akan diserahkan ke Dinsos dan nanti akan kita rujuk ke Sentra Terpadu Pangudi Luhur,” ucapnya.

Sebelumnya, unit PPA Polres Metro Bekasi Kota sudah mengevakuasi anak yang dipasung oleh orang tuanya di Gang Bersama RT 02/RW 08, Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi dan sudah mengamankan kedua orang tua dari korban.

“Awalnya masyarakat melihat seorang anak dengan kondisi yang kurang baik atau kurang sehat dan kakinya dirantai oleh orang tuanya,” ungkap Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Hengki pada Kamis (21/7/2022).

Korban berinisial MRIS (15) ini merupakan anak dengan berkebutuhan khusus yang dirantai oleh orang tuanya karena seringkali dianggap mengganggu atau meresahkan.

“Jadi anak ini bukan ditemukan di jalan tetapi berdasarkan informasi dari masyarakat dan ditindaklanjuti oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas, Lurah dan RT RW setempat,” tutupnya.