URtainment

Konser Amal Band Ukraina Antytila Ditolak di Negara Sendiri, Kenapa?

Shelly Lisdya, Kamis, 31 Maret 2022 11.10 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Konser Amal Band Ukraina Antytila Ditolak di Negara Sendiri, Kenapa?
Image: Anggota band Antytila yang kini turut membantu pengamanan militer Ukraina. (Instagram/antytila_official)

Jakarta - Band asal Ukraina, Antytila ditolak tampil di konser amal untuk Tanah Air mereka.

Penyelenggara mengeluarkan pernyataan mengenai alasan band tersebut tidak mendapatkan tempat dalam konser. Mereka menyebut alasan penolakan karena 'hanya bisa fokus terhadap situasi kemanusiaan'.

“Di level personal, kami tentu saja memahami mengapa mereka gagah berani berjuang untuk negara mereka, tapi untuk konser spesifik ini, kami tidak mungkin bisa menghadirkan mereka, karena kami hanya bisa fokus kepada situasi kemanusiaan, bukan politik atau konflik militer,” kata penyelenggara. 

Pihak penyelenggara mengatakan, mereka telah mengirimkan terima kasih yang tulus kepada band karena menawarkan diri jadi bagian konser.

Sementata itu, konser tersebut seharusnya tayang pada 29 Maret di ITV untuk membantu Disasters Emergency Committee dari Ukraina Humanitarian Appeal. 

Usai mendengar pengumuman konser, anggota band Antytila mengirim pesan video kepada Ed Sheeran lewat Facebook. Mereka memintanya agar bisa ikut tampil dalam konser.

“Saya baru menonton videomu pagi ini, terima kasih karena telah mengirimkannya. Pertama saya hanya ingin mengatakan kepada warga Ukraina, saya mencintai kalian, saya mendukung kalian dan saya sangat bangga untuk bisa bermain di acara penggalangan dana pekan depan,” ungkap Sheeran merespons pernyataan Antytila, dikutip Sky News.

Kendati demikian, Antytila mendapat kabar tidak bisa tampil, penyelenggara menjelaskan bahwa acara itu tidak boleh terasosiasi dengan militer.

“Karena kami membawa senjata dan ke pelindung kepala, kami adalah tentara, dan konser ini bukan cuma untuk tentara tapi untuk membantu masyarakat sipil,” kata penyanyi Taras Topolia dalam video yang diunggah di media sosial.

“Kami adalah musisi, pelindung kepala dan pelindung tubuh adalah sesuatu yang temporer, tapi kami memahami jawaban tersebut dan kami menerimanya," lanjutnya. 

“Yang paling utama adalah masyarakat di Inggris harus mendukung Ukraina,” lanjutnya lagi. 

Band yang dibentuk pada 2007 dan telah merilis enam album studio itu rencananya akan menggelar tur di stadion pada musim panas ini sebelum perang terjadi.

“Ada banyak pesan sosial dalam musik kami. Kami bukan cuma menghibur, kami untuk ingin mengatakan sesuatu yang penting lewat musik kami. Kami ingin menunjukkan kepada orang-orang tentang harapan dan mengatakan bahwa semuanya akan baik baik saja, meskipun sekarang terasa sulit," kata Taras Topolia kepada NME.  

Ketiganya sekarang sedang ikut berperang di garis depan, dua di antaranya bekerja sebagai relawan sipil yang membantu masyarakat di ibu kota untuk mencari pasokan medis dan kebersihan.

Saat diwawancara, Taras Topolia mengatakan ia dan rekannya sedang khawatir atas serangan kimia dari tentara Rusia.

Antytila mengaku merasa gembira karena musisi seperti Ed Sheeran bisa membantu menyebarkan informasi.

“Bahwa kami kuat, tapi para pengungsi Ukraina membutuhkan bantuan. Kami memutuskan untuk merekam video itu untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa kami dari Kyiv, kami kuat, kami tidak dikalahkan," kata Taras Topolia. 

Namun, Taras Topolia juga mengaku band tersebut sedih karena tidak bisa tampil di konser tapi mereka menerima dan menghargai keputusan dari penyelenggara.

“Kami tidak punya hak untuk memaksa mereka, bagi kami lebih penting untuk berjuang di Ukraina dan melawan penjajah Rusia. Itulah mengapa kami memakai pelindung kepala dan memegang senjata. Kami terpaksa melakukan ini. Rusia membuat kami tak bisa punya pilihan lain, demi nilai-nilai Eropa dan untuk masa depan Ukraina," katanya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait