URnews

Korban Longsor di Malang Ditemukan Sejauh 26 Km dari Kediamannya

Shelly Lisdya, Rabu, 20 Januari 2021 14.58 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Korban Longsor di Malang Ditemukan Sejauh 26 Km dari Kediamannya
Image: Wali Kota Malang, Sutiaji saat mengunjungi kediaman korban. (Lisdya/Urbanasia)

Malang - Korban longsor di Kota Malang, Jawa Timur sudah ditemukan pada Rabu (20/1/2021).

Korban yang bernama Roland Sumarna (40) ini ditemukan mengapung di Bendungan Sengguruh, Kepanjen, Kabupaten Malang atau berjarak 26 kilometer dari rumahnya di Jalan Sadang, Perumahan Griya Sulfat Inside Kavling 10 RT 9 RW 8 kelurahan Bunulrejo Kota Malang.

Jenazah Roland ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh pemulung sekitar pukul 06.30 WIB. Korban terbawa arus Sungai Bango akibat plengsengaan di depan rumahnya longsor saat hujan melanda, pada Senin (18/1/2021) sekitar pukul 17.30 WIB.

Pihak keluarga dalam hal ini adalah sepupu yang bernama Ahmad Hariyono membenarkan jika jenazah tersebut adalah benar bernama Roland.

"Kami sudah memastikan jika dia (adik) adalah Roland. Karena ada tanda tahi lalat di sebelah kiri. Dan sudah kami pastikan memang benar," katanya kepada awak media, Rabu (20/1/2021).

Usai dilakukan identifikasi, jenazah kemudian dibawa ke rumah duka, kemudian disalatkan di mushalla pukul 11.29 WIB sembari menunggu penggalian makam selesai. Korban akan dimakamkan di Kecamatan Sukun, Kota Malang.

"Karena permintaan istri untuk dimakamkan di Sukun," terangnya.

Wali Kota Malang, Sutiaji juga turut hadir ke rumah korban. Ia mengatakan, turut berbelasungkawa kepada keluarga korban.

"Kita ikhlaskan semoga amal ibadahnya diterima. Saya turut berbela sungkawa dan berdoa agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran," katanya.

Sementara itu, terkait respon teknis terhadap kejadian bencana tanah longsor dan banjir ini, Sutiaji mengatakan jika pihaknya melalui Dinas terkait telah memulai proses identifikasi penyebab, termasuk mengecek perijinan dan akan melakukan tindak lanjut pasca identifikasi.

“Kami harapkan para pengembang, bukan hanya di lokasi ini, agar lebih memperhatikan keselamatan masyarakat yang akan menghuni. Sesuai aturan ada daerah-daerah yang boleh dibangun atau tidak, karena masih banyak bangunan yang berada di pinggir sungai sehingga harus dikroscek kembali,” ungkap Sutiaji.

Bantuan penanganan pasca bencana telah dikoordinasikan bersama antara Dinas Sosial P3AP2KB dan BPBD. Adapun distribusi bantuan sembako dan kebutuhan kedaruratan lain sudah disampaikan.

"Sudah diberikan mulai kemarin usai banjir dan longsor," tandasnya.

Diketahui, Roland (40), menjadi korban ambrolnya plengsengan sungai yang menyangga bangunan rumah. Saat hujan deras pada Senin (18/1/2021), korban tengah berupaya menyelamatkan sepeda motor miliknya yang mulai terseret derasnya aliran air akibat hujan. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait