URnews

Kronologi Kapal Kargo Karam di Perairan Taiwan

Nivita Saldyni, Sabtu, 5 November 2022 09.47 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kronologi Kapal Kargo Karam di Perairan Taiwan
Image: Foto: Detik-detik kapal Xing Shun 01 asal Vietnam karam di laut lepas Pantai Kaohsiung, Taiwan, Senin (31/10/2022). (Antara)

Jakarta - Kapal kargo Xing Shun 01 asal Vietnam karam di laut lepas Pantai Kaohsiung, Taiwan, Senin (31/11/2022).

Hingga saat ini, 12 dari 20 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia dinyatakan hilang dan belum diketahui keberadaannya.

Ikonium, rekan salah satu korban, mengatakan temannya yang bernama Andi Agung Mattola dari Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan merupakan satu dari 12 ABK asal Indonesia yang hilang. Namun sampai saat ini, informasi dari pihak Pelabuhan Laut di Jakarta menyatakan Andi dan 11 orang ABK asal Indonesia lainnya belum ditemukan.

"Salah satu korban hilang ini satu angkatan saya dari PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran) Makassar, angkatan 30," ujarnya, dikutip dari Antara, Sabtu (5/11/2022).

Ikonium menjelaskan, berdasarkan informasi awal yang diterimanya, ada 20 ABK yang ikut dalam perjalanan kapal yang mengangkut 10.000 ton semen itu. Namun sebelum kejadian, tiga orang kru sempat diturunkan dari kapal dan diangkut dengan helikopter karena mengalami kecelakaan kerja, sehingga tersisa 17 orang. 

Dalam perjalanannya, mesin kapal mengalami gangguan. Beberapa hari kemudian, tepatnya tanggal 31 Oktober 2022, kapal ini dihantam badai hebat dan membuatnya tenggelam di Perairan lepas Pantai Changhua, Taiwan, sekitar pukul 15.00 waktu setempat. 

"Kebetulan (kapal) lagi pelayaran menuju Kasuin, Taiwan, lalu terjadi problem mesin, ditambah lagi cuaca buruk. Istilah kami terombang-ambing di tengah laut," kata Ikonium.

Seluruh kru kapal yang bertahan pun sempat berusaha menyelamatkan diri dengan naik sekoci di atas kapal untuk mencari pesisir pantai terdekat.

Dari rekaman video amatir yang berhasil didapat Ikonium, seorang kru kapal pengangkut kontainer bernama Ever Green sempat berusaha menyelamatkan sekoci korban saat melintas di lokasi kejadian di tengah badai angin Changhua Waihai.

Sayangnya, hanya lima orang korban yang berhasil diselamatkan kapal kontainer itu.

Lima korban selamat adalah Inggar Prasetya Noordika, Rejeki Muji Sulistianto, Satriyadi Ritonga, Tedyo Arizal Taufik, dan Rinto Calvin Sembiring. Sementara 12 ABK lainnya belum diketahui statusnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait