URedu

Kuliah Daring Disebut Timbulkan 4 Masalah Bagi Mahasiswa, Apa Saja?

Nivita Saldyni, Rabu, 25 Agustus 2021 18.25 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kuliah Daring Disebut Timbulkan 4 Masalah Bagi Mahasiswa, Apa Saja?
Image: Ilustrasi kuliah daring. (Pixabay/StartupStockPhotos)

Malang - Sejak virus Corona mewabah banyak perubahan terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari, salah satunya perkuliahan yang kini dilakukan secara online atau daring. Namun ternyata hal ini menimbulkan sejumlah masalah bagi mahasiswa loh.

Hal itu diungkapkan oleh Psikolog Universitas Brawijaya (UB), Ari Pratiwi. Ia menyebutkan, perkuliahan daring setidaknya menimbulkan empat masalah yang harus dihadapi mahasiswa. Mulai dari aspek akademik, pribadi, keluarga, dan sosial.

“Memang permasalan tersendiri bagi mahasiswa itu mulai dari kecemasan hingga stress,” kata Ari dikutip dari rilis Humas UB, Kamis (25/8/2021).

Ari menjelaskan pada faktor akademik, mahasiswa kesulitan atau kurang jelas dalam memahami materi yang diberikan dosen. Selain itu mahasiswa akan mengalami kesulitan saat media belajar hanya PPT atau suara teks, koneksi internet bermasalah, terlebih sinyal internet untuk daerah tertentu bermasalah.

Hal ini membuat mahasiswa kesulitan mencari informasi untuk tugas dan mengikuti materi. Belum lagi banyaknya tugas tidak sebanding dengan minimnya penjelasan dosen.

"Faktor yang mempengaruhi masalah pribadi contohnya pola pikir negatif dan overthinking, merasa cemas, stress, tertekan, kesepian karena masalah akademik, kondisi COVID-19, keluarga dan lainnya," ungkap Ari.

Sementara pada faktor keluarga, umumnya berkaitan dengan kondisi keluarga mahasiswa. Seperti misalnya terlibat konflik permasalahan dengan keluarga yang tidak diinginkan, lingkungan keluarga yang tidak memdukung, masalah ekonomi atau keuangan karena beberapa orang tua tidak bekerja atau penghasilan menurun karena COVID-19, hingga adanya pola asuh otoriter, keras, dan tradisional sehingga membuat mahasiswa tertekan.

Sementara untuk faktor sosial, Ari mencontohkan tidak dapat berinteraksinya mahasiswa dengan orang lain membuat mereka merasa kesepian, terisolasi dan tertekan. Hal ini kemudian menimbulkan perasaan bosan dirumah terus, serta kurangnya komunikasi dengan orang lain.

Nah hal ini, kata Ari, menjadi tugas bagi para dosen penasihat akademik. Sebab mereka harus mampu membantu mahasiswa mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Untuk itu, Ari menyarankan kepada dosen penasihat akademik untuk menjadi pendengar yang baik.

“Pada intinya mereka hanya ingin didengar, terkadang dengan kita menjadi pendengar si mahasiswa yang sedang melakukan konseling bisa menemukan permasalahannya sendiri,” kata Ari.

Nah bagi mahasiswa junior, dosen penasihat akademik harus mampu menjaga rahasia, memanfaatkan jaringan pertemanan, serta memperkuat hubungan remaja dengan menyelami dunia remaja. Sehingga ia menyarankan agar dosen penasihat akademik mengikuti perkembangan tren remaja terkait bahasa gaul dan media sosial.

Sedangkan bagi mahasiswa tingkat akhir, tugas dosen pembimbing akademik di antaranya menggali informasi, seperti masalah yang dihadapi, sejarah, psikososial atau latar belakang keluarga dan peristiwa siginifikan.

“Dosen Pembimbing Akademik diharapkan memiliki pengetahuan dalam berbagai bidang, terutama masalah pernikahan dan pengasuh,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait