URnews

Lagi, BNPB Catat 42 Orang Meninggal Akibat Gempa M 6,2 di Mamuju

Nivita Saldyni, Sabtu, 16 Januari 2021 12.54 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Lagi, BNPB Catat 42 Orang Meninggal Akibat Gempa M 6,2 di Mamuju
Image: Salah satu pengungsian warga korban gempa di Kecamatan Tappalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Sumber: Facebook Muh Aswat

Mamuju – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali memberikan update informasi terkait gempa berkekuatan 6,2 magnitudo yang Jumat (15/1/2021) lalu mengguncang Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Berdasarkan laporan terbaru BNPB, korban meninggal kembali bertambah dan telah tercatat sebanyak 42 orang.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Pusat Pengendali Operasi BNPB hingga pukul 02.00 WIB, Sabtu (16/1/2021), tercatat ada tambahan delapan orang yang meninggal. Sehingga kini total korban meninggal ada 42 orang. Mereka terdiri dari 34 orang dari Kabupaten Mamuju dan delapan orang dari Kabupaten Majene

Data yang didapatkan Urbanasia dari Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati itu juga mencatat 189 orang di Kabupaten Mamuju mengalami luka berat dan harus dirawat. Sementara 637 orang lainnya di Kabupaten Majene yang mengalami luka ringan juga telah mendapat perawatan.

"Saat ini kurang lebih 15.000 orang mengungsi di 10 titik pengungsian," kata Raditya dalam siaran pers yang diterima Urbanasia di Jakarta, Sabtu (16/1/2021).

Ia pun memastikan, seluruh pasien di rumah sakit terdampak juga telah dievakuasi sementara ke RS Lapangan. 

"BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian serta beroordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas, relawan dan instansi terkait dalam upaya pencarian para korban terdampak gempa tersebut," jelasnya.

Terkait arus listrik sendiri di Kabupaten Majene masih dalam perbaikan. Sehingga saat ini listrik di seluruh wilayah Kabupaten Majene masih padam. 

"Sedangkan sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan," imbuh Raditya.

Nah, untuk mencegah potensi penularan COVID-19 pada lokasi terdampak bencana, Kementerian Kesehatan juga telah mengaktifkan klaster kesehatan yang terletak di Kabupaten Mamuju, guys. Kemenkes telah menyiagakan 25 ambulans, tenda, peralatan ortopedi, obat-obatan ortopedi dan logistik berupa masker bedah 50.000 pcs dan masker kain 20.000 pcs di lokasi tersebut.

Sementara itu, Jumat (15/1/2021) lalu, Kepala BNPB Doni Monardo juga telah meninjau langsung lokasi terdampak gempabumi. Bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, Doni menuju ke Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat dan mendistribusikan bantuan.

Adapun bantuan tersebut di antaranya dengan mengerahkan empat helikopter dalam mendukung penanganan darurat, delapan set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.

Selain itu, BNPB juga kembali mengerahkan dua unit helikopter Mi-8 untuk memperkuat upaya penanganan pascagempa. Keduanya telah diberangkatkan Sabtu (16/1/2021) pagi ke Kabupaten Mamuju.

Tak lupa, Raditya juga mengingatkan bahwa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan terkait potensi gempa susulan. Untuk itu masyarakat diminta selalu waspada terkait potensi tersebut.

"Mengingat potensi gempa susulan yang dapat memicu adanya longsoran dan runtuhan batu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada, terutama masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam. Bagi masyarakat yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir juga diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan," jelasnya panjang lebar.

Nah, Urbanreaders juga diminta untuk tak mudah percaya dengan segala informasi yang beredar, apalagi sumbernya tak jelas. Jadi pastikan mengikuti perkembangan terkini hanya di informasi resmi dan juga situs-situs terpercaya. 

"Masyarakat juga diimbau untuk tidak percaya berita bohong atau hoax mengenai prediksi dan ramalan gempabumi yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami," pesannya.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait