URnews

Langkah KAI Atasi Penumpukan Penumpang di Stasiun Manggarai

Nivita Saldyni, Senin, 30 Mei 2022 18.11 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Langkah KAI Atasi Penumpukan Penumpang di Stasiun Manggarai
Image: Penerapan switch over berujung penumpukan penumpang KRL di Stasiun Manggarai (Foto: AntaraNews)

Jakarta - Penumpukan calon penumpang KRL terjadi di Stasiun Manggarai. Insiden yang terjadi akibat penerapan switch over (SO) peralihan sistem persinyalan ke-5 atau SO5 pada Sabtu (28/5/2022) ini tengah menjadi perhatian PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Sebelumnya, penumpukan penumpang KRL di Stasiun Manggarai terjadi pada hari pertama diterapkannya SO5, Sabtu (28/5/2022). Berdasarkan video yang beredar di media sosial, penumpang tampak berdesakan dan berebut untuk transit maupun keluar stasiun. Akibatnya, banyak pengguna KRL yang mengeluh dengan adanya insiden tersebut.

Merespons hal tersebut, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, perubahan pola operasi perjalanan KRL yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan pelayanan perjalanan KRL Jabodetabek. Nah untuk memastikan pelayanan KRL berjalan dengan baik, Didiek pun langsung turun ke Stasiun Manggarai pada hari ini, Senin (30/5/2022). 

Baca Juga: Pengumuman! Penumpang Harus Tetap Pakai Masker di Stasiun dan Kereta 

1653908172-Dirut-KAI-Didiek-Hartantyo.jpegSumber: Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo pantau penerapan hari ke-3 SO5 di Stasiun Manggarai, Senin (30/5/2022).- (Foto: Humas KAI)

"Tujuan lainnya yaitu dalam rangka peningkatan pelayanan dimana pengguna KRL diprediksi akan terus meningkat jumlahnya,” ungkap Didiek dalalam keterangannya di Jakarta, Senin.
 
Didiek menjelaskan, sebelum adanya SO5, pengguna KRL harus menyeberang rel ketika melakukan transit di Stasiun Manggarai. Hal ini menurutnya sangat membahayakan para pengguna KRL.

"Namun saat ini, pengguna KRL cukup naik dan turun menuju peron tujuan dengan menggunakan lift, eskalator, dan tangga manual. Adanya gedung baru ini juga membuat pengguna KRL lebih nyaman saat berpindah jalur serta menunggu kedatangan KRL di peron yang lebih luas," bebernya.

Langkah Antisipatif KAI Membuahkan Hasil

Pada hari ke-3 diterapkannya SO5, Didiek melaporkan perubahan pola operasi KRL, situasi Stasiun Manggarai dan arus pengguna KRL mulai terkendali.

Kepadatan pengguna KRL pun dapat terurai setelah berbagai antisipasi yang dilakukan oleh KAI, seperti pengoperasian KRL Feeder relasi Manggarai - Angke/Kampung Bandan pp di jalur 7 pada jam-jam sibuk dan KRL tujuan Bekasi/Cikarang dari Tanah Abang di jalur 9, penambahan petugas untuk mendampingi dan mengarahkan pengguna KRL, perbaikan pola operasi dan stabling KRL, dan pengoptimalan rangkaian KRL.

“Kami telah menambah petugas dan menyiapkan papan petunjuk arah untuk mengarahkan, mengatur antrean, serta membantu menjelaskan kepada pengguna KRL yang masih kebingungan,” ungkap Didiek.

Untuk itu, Didiek menambahkan pihaknya mengimbau seluruh pengguna KRL bisa beradaptasi dengan pola operasi baru ini. Ia mencontohkan, misalnya berangkat lebih awal.

"Pengguna KRL juga dapat menggunakan rute KRL alternatif untuk menuju stasiun tujuan, misalnya menuju Kampung Bandan terlebih dahulu lalu ke Jakarta Kota. Selain itu, pengguna KRL juga dapat memanfaatkan layanan transportasi terintegrasi pada beberapa stasiun yang sudah terkoneksi dengan Bus Transjakarta seperti Stasiun Tebet, Klender, Duren Kalibata, dan lainnya," imbaunya. 
 
Tak lupa, Didiek pun berpesan agar pengguna KRL selalu mengikuti arahan petugas dan menjaga protokol kesehatan. Selain itu jangan lupa juga untuk selalu mengawasi barang bawaan masing-masing.
 
“Kami telah melakukan persiapan semaksimal mungkin dalam rangka pengaturan pengguna KRL di stasiun dan kereta. Evaluasi juga dilakukan secara rutin serta menerapkan langkah-langkah antisipatif agar pelayanan KRL dapat berjalan semakin lancar dan tertib,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait