URstyle

Langkah Kemenkes Antisipasi Lonjakan Kasus Pasca Libur Lebaran

Kintan Lestari, Selasa, 18 Mei 2021 11.13 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Langkah Kemenkes Antisipasi Lonjakan Kasus Pasca Libur Lebaran
Image: Ilustrasi macet libur panjang. (Pixabay)

Jakarta - Libur lebaran sudah usai. Beberapa daerah pun tengah bersiap menghadapi lonjakan kasus karena masyarakat mudik. Belum lagi kasus munculnya mutasi virus varian baru.

Untuk mengantisipasi hal-hal tadi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun menyiapkan beberapa langkah antisipasi.

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyebut libur lebaran kemarin berpotensi membuat lonjakan kasus COVID-19 sebanyak 30 hingga 80 persen. 

Dipaparkannya, hingga saat ini, tempat tidur untuk isolasi COVID-19 ada 70 ribu dengan keterisian mencapai 20 ribu.

"Jadi masih ada buffer cadangan sebanyak 50 ribu atau 250 persen dari keterisian tempat tidur isolasi," ujar Menkes Budi dalam jumpa pers virtual di YouTube Sekretariat Presiden usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (17/5/2021).

Sementara untuk ICU, Budi menyebut ada 7.500 tempat tidur ICU untuk pasien COVID-19. Hingga Minggu (16/5/2021) yang sudah terisi sebanyak 2.500 kamar.

Dia juga memastikan, obat-obatan juga dilengkapi dan stok-stok obat-obatan di rumah sakit diisi. Demikian juga tenaga-tenaga kesehatan sudah dipersiapkan.

Terkait ditemukannya dua mutasi baru virus Corona di Jawa Timur, teridentifikasi berasal dari Afrika Selatan dan yang lainnya dari London yang dibawa pekerjaan migran Indonesia yang datang dari Malaysia

"Tingkat penularan dari dua mutasi virus ini lebih cepat jika dibandingkan dengan sebelumnya," katanya.

Maka dari itu, Budi meminta masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M serta mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro).

Menkes juga meminta jajaran pemerintah daerah untuk terus meningkatkan upaya 3T (tracing, testing, dan treatment). 

“Protokol kesehatan dan protokol PPKM Mikro harus terus dijalankan, terutama terkait penggunaan masker. Tracing-nya 15 kontak erat dalam waktu 72 jam, dan testing–nya juga kalau bisa dilakukan sebanyak-banyaknya, tidak usah takut kelihatan banyak, itu lebih baik karena kita bisa mendeteksi adanya pergerakan mutasi baru,” kata Menkes Budi.

Menkes Budi juga memastikan jumlah vaksin COVID-19 yang masuk ke Indonesia saat ini mencukupi untuk kebutuhan vaksinasi pada Mei dan Juni 2021.

"Setelah kita agak mengurangi laju vaksinasi karena jumlah vaksin di akhir April (sedikit) dan masuk bulan Ramadhan serta Lebaran, ini saatnya kita kembali menggenjot vaksinasi," ujar Budi.

Ia pun meminta agar pemerintah daerah agar memaksimalkan lagi vaksinasi untuk lansia.

"Pastikan vaksinasinya ditingkatkan lagi, diperbanyak lagi terutama untuk para lansia sebab merekalah yang paling rentan. Tingkat masuk RS tinggi dan fatal," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait