URnews

Langkah Presiden Gotabaya Rajapaksa Atasi Krisis Ekonomi Sri Lanka

Nivita Saldyni, Senin, 4 April 2022 17.56 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Langkah Presiden Gotabaya Rajapaksa Atasi Krisis Ekonomi Sri Lanka
Image: Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa. (president.gov.lk)

Kolombo - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mulai ambil langkah usai puluhan menteri kabinet mengundurkan diri dari jabatannya. Salah satu langkah tersebut adalah dengan menyerukan persatuan dan mengundang seluruh partai politik untuk bergabung dengan pemerintah mengatasi krisis nasional.

“Presiden mengundang semua partai politik yang mewakili di parlemen untuk bersama-sama menerima portofolio menteri untuk menemukan solusi untuk krisis nasional ini,” kata Kantor Media Presiden Sri Lanka dalam pernyataan resminya, seperti diberitakan Reuters pada Senin (4/4/2022).

“Mengingat ini sebagai kebutuhan nasional, sudah waktunya untuk bekerja sama demi seluruh warga negara dan generasi mendatang,” sambungnya.

Gotabaya Copot Saudaranya dari Posisi Menteri Keuangan

Setelah menyerukan persatuan, Gotabaya juga memutuskan untuk memberhentikan saudaranya, Mahinda Rajapaksa sebagai Menteri Keuangan. Kini, empat menteri telah ditunjuk untuk menjalankan tugasnya di pemerintahan.

“Empat menteri ditunjuk untuk memastikan parlemen dan tugas-tugas lain dapat dilakukan dengan cara yang sah sampai kabinet penuh dapat dilantik,” kata kantor media Rajapaksa, dikutip dari Reuters.

Adapun empat menteri yang ditunjuk itu diantaranya Ali Sabry sebagai Menteri Keuangan yang baru. Kemudian ada Menteri Luar Negeri Peiris, Menteri Pendidikan Dinesh Gunawardena, dan Menteri Jalan Raya Jhonston Fernando yang akan tetap mengisi posisinya masing-masing.

Sebelumnya, krisis ekonomi di Sri Lanka meningkat beberapa waktu belakangan. Krisis yang ditandai dengan kelangkaan bahan pokok hingga bahan bakar minyak itu memicu protes warga terhadap langkah pemerintah menangani masalah tersebut.

Hingga akhirnya pada Jumat (1/4/22) malam waktu setempat, Presiden Sri Lanka mengumumkan status darurat nasional. Lalu sebanyak 26 anggota kabinet dikabarkan mengajukan pengunduran diri dari jabatannya, hanya dua hari setelah status darurat nasional itu ditetapkan. Salah satu diantaranya adalah Menteri Pemuda dan Olahraga Namal Rajapaksa yang merupakan keponakan dari Gotabaya Rajapaksa.

Selain para menteri, laporan terbaru menyebutkan Gubernur Bank Sentral Sri Lanka, Ajith Nivard Cabraal juga mengajukan pengunduran diri. Pernyataan itu disampaikannya lewat Twitter, Senin (4/4/22).

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait