URnews

Lapan Duga Suara Dentuman di Bali karena Asteroid Jatuh

Nivita Saldyni, Senin, 25 Januari 2021 12.26 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Lapan Duga Suara Dentuman di Bali karena Asteroid Jatuh
Image: Ilustrasi asteroid. Sumber: Pixabay.

Bali - Urbanreaders masih ingat dengan dentuman keras yang terdengar di Pulau Bali, Minggu (24/1/2021) lalu? Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menduga fenomena ini terjadi karena adanya asteroid jatuh, guys.

Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin mengatakan, dugaan ini muncul karena adanya kemiripan antara suara dentuman di Bali pada Minggu lalu dengan suara ledakan asteroid jatuh di Bone, Sulawesi Selatan pada 8 Oktober 2009 silam.

Saat itu, warga Bone mendengar ada suara ledakan yang disertai getaran. Bahkan warga juga sempat melihat jejak asap yang tertinggal di langit pada saat itu.

"Dugaan Lapan bahwa itu meteor besar, akhirnya mendapat bukti dari peneliti NASA yang menggunakan data infrasound," kata Thomas dalam keterangan resminya, Minggu (24/1/2021) malam.

Nah, data infrasound itu menunjukkan adanya indikasi asteroid yang jatuh di Bone kala itu. Asteroid yang jatuh pun cukup besar, diperkirakan diameternya mencapai 10 meter. Hal ini didukung dengan catatan seismograf BMKG terdekat yang merekam adanya getaran sebesar 1,9 magnitudo.

Berdasarkan data-data tersebut, Lapan menilai peristiwa Bone mirip dengan peristiwa yang belum lama ini terjadi di Buleleng, Bali. Apalagi selain dentuman, warga Buleleng juga melihat ada benda bercahaya di langit yang jatuh ke laut. Saat itu, seismograf BMKG Singaraja mencatat ada anomali sinyal seismik sebesar 1,1 magnitudo.

"Bila dibandingkan dengan kejadian di Bone, ada kemiripan. Sehingga diduga ledakan di Buleleng juga disebabkan adanya asteroid besar yang jatuh," jelas Thomas.

Thomas menduga asteroid yang jatuh ini berukuran beberapa meter, namun tak lebih besar dibandingkan asteroid yang jatuh di Bone. Ia juga mengatakan, asteroid yang jatuh memang menimbulkan gelombang kejut yang terdengar seperti ledakan. 

Seperti yang diberitakan Urbanasia sebelumnya, suara dentuman misterius telah terdengar di Buleleng, Bali pada Minggu (24/1/2021) sekitar pukul 10.27 WITA. Fenomena ini terjadi saat warga Buleleng tengah menggelar upacara adat.

Namun, Kepala Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono memastikan peristiwa itu bukan gempabumi tektonik karena tidak ada aktivitas gempa yang tercatat di wilayah Bali mulai pukul 08.00 - 12.00 WITA.

"Melihat anatomi seismogramnya, tampak sinyal seismik itu bukan sinyal gempa bumi tektonik," kata Daryono dalam keterangan resminya.

Sayangnya, hingga kemarin BMKG belum bisa memastikan dari mana asal suara dan penyebab dentuman yang menggemparkan itu.

"Terkait bunyi dentuman yang terdengar di wilayah Buleleng, BMKG belum dapat mengkonfirmasi penyebab sesungguhnya," tutup Daryono.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait