URnews

LAPAN Gelar Penelitian Cari Alien dan Tempat Layak Huni di Luar Bumi

Anita F. Nasution, Selasa, 27 Oktober 2020 18.53 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
LAPAN Gelar Penelitian Cari Alien dan Tempat Layak Huni di Luar Bumi
Image: Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional. (satulayanan.lapan.go.id)

Jakarta - Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) kini tengah merencanakan penelitian untuk mencari tahu tentang adanya tempat yang layak dihuni di luar bumi serta keberadaan alien di luar angkasa nih, Urbanreaders

Penelitian ini pun direncanakan akan dilakukan di Observatorium Nasional di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi observatorium terbesar ASEAN

Menanggapi pertanyaan tentang kenapa observasi kehidupan di luar bumi ini dilakukan, Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN Rhorom Priyatikanto menyampaikan bahwa penelitian ini tentu saja bertujuan untuk pengembangan pengetahuan.

Penelitian dan pengamatan ini diharapkan dapat menjawab teka-teki tentang kehidupan apa saja yang ada di luar bumi, salah satunya adalah keberadaan alien. 

Yup, alien yang dimaksudkan adalah makhluk asing yang berasal dari luar bumi. 

Lebih lanjut Rhorom menyampaikan bahwa selain pengamatan tentang kehidupan di luar bumi dan keberadaan alien ini, pengamatan-pengamatan lainnya yang dilakukan LAPAN juga merupakan bentuk pengembangan pengetahuan. 

Salah satunya adalah penelitian cuaca antariksa yang dilakukan LAPAN menjadi pengetahuan untuk memahami kondisi di sekitar satelit. Penelitian ini bermanfaat untuk mencegah kerusakan satelit.

Tidak hanya itu, Rhorom juga menyebutkan bahwa penelitian lainnya yang dilakukan LAPAN adalah meneliti tentang asteroid atau komet. Manfaatnya adalah untuk melindungi penduduk bumi apabila terjadinya ancaman tabrakan asteroid. 

Nah, semua penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat menjadi cikal bakal dalam pengembangan teknologi baru urbanreaders. Bahkan peningkatan riset-riset yang dilakukan ini juga dinilai dapat meningkatkan daya saing bangsa.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait