URnews

Larangan Mudik Bikin Jumlah Pendatang Masuk Sleman Yogyakarta Mulai Turun

Nivita Saldyni, Minggu, 26 April 2020 18.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Larangan Mudik Bikin Jumlah Pendatang Masuk Sleman Yogyakarta Mulai Turun
Image: Ilustrasi pendatang yang baru tiba di Yogyakarta melalui Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta/Humas Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta

Sleman - Larangan mudik bagi para perantau di sejumlah daerah membuat jumlah pendatang yang masuk ke wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mulai menurun.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman mencatat jumlah pemudik atau pendatang yang masuk ke wilayahnya mulai turun sejak Rabu (22/4/2020).

"Jumlah pemudik atau pendatang yang masuk ke Sleman menunjukkan angka menurun setelah diberlakukan larangan mudik mulai Jumat," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi, Minggu (26/4/2020), seperti dikutip dari Antara.

Menurutnya, tren penurunan ini terjadi mulai Rabu hingga Sabtu lalu. Jumlah tertinggi terjadi di Rabu (22/4/2020) lalu. Pihaknya mencatat ada 193 orang yang masuk ke Sleman. Namun jumlahnya terus menurun di hari-hari berikutnya.

"Setelah itu menunjukkan angka yang menurun, seperti Kamis tercatat sebanyak 114 orang, kemudian Jumat ada 107 orang, dan Sabtu ada 75 orang pemudik yang tercatat datang hingga pukul 15.00 WIB," paparnya.

Sementara sejak 15 April 2020 hingga saat ini, setidaknya terdapat 6.912 orang yang tercatat masuk ke Sleman dan tersebar di 17 kecamatan. Shavitri menyebut, angka pemudik atau pendatang yang berhasil didata ini adalah angka mutlak setiap harinya.

"Data merupakan angka mutlak per hari, karena jika sudah ada pemudik atau pendatang yang kembali ke daerah asalnya maka tidak masuk lagi dalam data," jelasnya.

Meski begitu, menurutnya perubahan angka per hari juga tak bisa menandakan penambahan atau pengurangan jumlah pemudik yang datang karena mereka yang sudah kembali ke daerah asal akan dihapus dari data.

Sementara itu, untuk mengantisipasi datangnya pemudik yang masuk dengan menggunakan kendaraan pribadi, Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan Pemerintah Kabupaten Sleman telah menyiagakan dua posko pemantauan kendaraan pemudik di titik yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah.

Posko ini berada di Jalan Magelang, Kecamatan Tempel, yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Magelang dan di Jalan Solo, Kecamatan Prambanan, yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Klaten.

"Pembentukan posko pemantauan pemudik ini sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran (SE) Gubernur DIY No.5/SE/IV/2020 tentang antisipasi penyebaran COVID-19 di wilayah DIY," kata Sri Purnomo.

Nah, posko ini didirikan untuk mencegah potensi penyebaran virus corona dari para pendatang yang akan masuk ke Yogyakarta. Posko ini pun didirikan berdasarkan kerjasama pemerintah setempat dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman dan Dinas Perhubungan Provinsi DIY.



Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait