URnews

Ledakan Bom di Gereja Katedral Makassar, PGI Minta Umat Tetap Tenang

Eronika Dwi, Minggu, 28 Maret 2021 12.48 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ledakan Bom di Gereja Katedral Makassar, PGI Minta Umat Tetap Tenang
Image: Ledakan Bom di Gereja Katedral Makassar. (Foto: ANTARA)

Jakarta - Telah terjadi insiden ledakan akibat aksi pengeboman yang diduga dilakukan oleh seseorang di depan Gereja Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Minggu (28/3/2021) sekitar pukul 10.28 WITA.

Kejadian tersebut terjadi saat umat Katolik sedang melaksanakan misa Minggu Palma, awal dari perayaan pekan suci.

Berdasarkan situs Katedral Makassar, misa Minggu Palma dijadwalkan pada pukul 06.30 Wita, 08.30 Wita dan 10.30 Wita. Namun, umat yang hadir dibatasi karena pandemi COVID-19.

Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Gomar Gultom pun mengungkapkan dukacita mendalam atas insiden tersebut, terutama dengan adanya korban luka.

Dia sangat menyayangkan peristiwa naas ini kembali menambah daftar panjang aksi kekerasan dan teror yang terjadi di nusantara. Terlebih saat Minggu Palma.

"Sangat mengenaskan, peristiwa naas ini terjadi saat umat Kristen di Indonesia sedang merayakan Minggu Palmarum, yang merujuk pada peristiwa masuknya Yesus ke Jerusalem dengan mengendarai keledai betina," ucap Pendeta Gomar Gultom, dalam keterangan resmi yang diterima Urbanasia.

Meski begitu, Pendeta Gomar Gultom meminta seluruh umat untuk tetap tenang, namun juga tetap waspada.

"Saya menghimbau seluruh umat untuk tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya penanganan masalah ini kepada aparat terkait. Saya menyerukan seluruh umat untuk tidak takut dan resah, tapi tetap waspada," ujar Pendeta Gomar Gultom.

Pendeta Gomar Gultom juga menghimbau untuk tidak mengunggah gambar atau video mengenai insiden tersebut karena dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

"Saya percaya penuh, aparat kita mampu mengusut tuntas kasus ini dan dapat menciptakan suasana aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Makassar," katanya.

Sebagai informasi, Pekan Suci atau Minggu Sengsara merupakan rangkaian satu minggu menjelang paskah untuk merayakan wafatnya Isa almasih dan kebangkitan Yesus.

Rangkaian pekan suci dimulai dari Minggu Palma, Kamis, Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci dan Minggu Paskah.

"Dalam semangat kelembutan seperti itulah saya mengajak umat Kristen menghadapi peristiwa ini, seraya berdoa bagi kedamaian masyarakat kita," jelasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait