URstyle

Lestarikan Makanan Daerah dengan Peningkatan Pendidikan Kuliner Indonesia

Griska Laras, Sabtu, 29 Oktober 2022 12.31 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Lestarikan Makanan Daerah dengan Peningkatan Pendidikan Kuliner Indonesia
Image: Ahli kuliner Indonesia William Wongso di Festival Jajanan Bango 2022 (Foto: Urbanasia)

Jakarta – Indonesia memiliki banyak masakan daerah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Satu jenis makanan bahkan bisa memiliki ratusan ragam. 

Namun sayangnya pengetahuan masyarakat soal ragam kuliner nusantara masih sangat terbatas. Ahli kuliner William Wongso menilai hal ini terjadi karena minimnya pendidikan dan pelatihan kuliner di Indonesia.

“Masih banyak masyarakat yang belum menyadari keunikan kuliner nusantara, khususnya generasi muda. Ini karena pendidikan kuliner di Indonesia masih sangat minim. Karena itu, penting sekali untuk meningkatkan pendidikan dan pelatihan kuliner, terutama di daerah-daerah,” kata William saat ditemui di acara jumpa pers Festival Jajanan Bango, Jumat (28/10/2022). 

Contoh sederhananya hidangan rendang. Masih banyak yang belum tahu kalau di Sumatera Barat ada 900 nagari (desa) yang memiliki komposisi bahan dan proses yang berbeda.

“Orang Indonesia itu seperti taken for granted. Suka makanan daerah, tapi asal makan saja. Kalau saya tanya orang Minang, rendang paling enak buatan mana, mereka jawab buatan neneknya. Tapi kalau ditanya soal teknik dan  apa yang membuat cita rasanya begitu lezat, banyak yang enggak tahu,” papar William.

Hal ini tentunya menjadi tantangan besar bagi upaya pelestarian kuliner daerah. Karena itu, diperlukan kerjasama berbagai pihak untuk meningkatkan pendidikan kuliner. 

“Memang tidak mudah, karena itu butuh upaya semua pihak untuk terlibat, terutama dari pemerintah”. 

Selain mengenal ragam kuliner dari tiap daerah, pendidikan kuliner juga bisa dilakukan dengan memperkenalkan tokoh kuliner legendaris kepada anak-anak muda. 

“Tokoh kuliner legendaris di Indonesia juga harus di-profiling, seperti Mbah Lindu yang kemarin meninggal. Jadi generasi muda nggak cuma kenal warisan masakannya saja, tetapi juga tahu orang di baliknya,” papar William. 

William Wongso masih gencar melakukan gastrodiplomasi dengan mengenalkan kuliner Indonesia ke luar negeri. Saat ini dia aktif dalam program ‘Indonesia Spice Up the World’ yang melibatkan pemerintah dan komunitas kuliner. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait